Masih kisah pekan ke-9 Liga 1, ternyata buntut dari kisah gol "Tangan Tuhan" setelah menjadi perbincangan publik sepakbola nasional, PT LIB dan PSSI angkat bicara. Namun, apakah jawabannya menentramkan publik?
Sementara Komisi Wasit yang dilempari tanggungjawab, sejak Liga 1 bergulir, dari berbagai kasus nyatanya hanya melulu mengistirahatkan wasit, alias mengurangi jatah wasit mengurngi jatah memimpin Liga. Bagaiamana Komdis PSSI?
Di pekan ke-9, wasit juga jadi persoalan saat laga PSM versus Borneo FC. Bahkan usai laga, terjadi kericuhan karena wasit dianggap memihak tuan rumah. Tak urung, sama seperti Persija, Borneo pun melayangkan Surat Protes resmi ke PT LIB.
Dari catatan yang ada, ternyata laga di Stadion Matoangin itu, tercatat kurang lebih terjadi 58 pelanggaran dan sejumlah kartu.kuning.
Bila demikian, sejatinya, pemainpun mejadi pemicu pertandingan berjalan di luar batas fair play yang akhirnya memicu wasit berbuat error.
Terlepas dari persoalan wasit dan siapa yang bertanggungjawab dan bagaimana solusinya, ada yang lebih memprihatinkan.
Ternyata, Diego, Sang Pelaku gol Tangan Tuhan, saat dikonfirmasi media hanya berujar bahwa dia saat itu memejamkan mata dan tahu-tahu sudah gol. Masa tidak ada konfirmasi yang meyakinkan publik bahwa dia ciptakan gol karena sundulan kepala, bukan karena sentuhan tangan.Diego tidak jujur. Tidak sportif.
Terlebih dari berbagai sudut rekaman dan foto media, jelas bahwa Diego menceploskan bola dengan sentuhan tangannya.
Kasus laga PSM versus Borneo dan Persela meladeni Persija, tenyata tidak sedikit attitude pemain yang juga menjadi penyebab biang ricuh.
Liga 1 penuh ancaman
Liga 1 memang penuh ancaman, ancaman pemecatan pelatih, ancaman pemecatan pemain bila tim selalu kalah. Pun ancaman degradasi. Jadi, dalam setiap laga setiap tim selalu berupaya mencari kemenangan dengan apapun caranya. Hingga di lapangan pemain juga menghalalkan segala cara demi kemenangan timnya.