Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Untuk apa sembuhkan luka, bila hanya tuk cipta luka baru? (Supartono JW.15092016) supartonojw@yahoo.co.id instagram @supartono_jw @ssbsukmajayadepok twiter @supartono jw

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Bahaya, Wasit Sering "Error"

21 Mei 2018   03:21 Diperbarui: 21 Mei 2018   04:30 1179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Liga 1 telah bergulir hingga pekan ke-9. Namun, persoalan yang membuat Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menghukum pemain, suporter, tim, dan ofisial, justru tidak boleh disentuh oleh PSSI.

Sejatinya seluruh publik pecinta sepakbola nasional mengetahui bahwa, hampir sebagian besar kericuhan di lapangan baik yang mengakibatkan pemain, ofisial, dan suporter dihukum, tidak lain berakar dari kepemimpinan wasit.

Sudah berapa kali Komdis menyidangkan kasus-kasus di Liga 1 dan menjatuhkan hukuman dan denda, ternyata sepanjang Liga 1 bergulir, baru ada dua wasit yang dihukum Komdis.

Ironisnya, hukuman kepada wasitpun sangat tidak sebanding dengan kesalahan yang diperbuatnya.

Coba tengok, Maulana Nugraha menjadi wasit pertama yang dihukum Komdis. Ternyata hukuman yang  dijatuhkan kepadanya hanya berupa sanksi tidak boleh memimpin laga Liga 1 selama sebulan.Padahal dosanya, Ia dinilai kurang tegas dalam mengambil keputusan saat menjadi pengadil laga di laga Bali United vs PSMS Medan pada 24 Maret 2018. Saat itu Maulana kurang tepat mengambil keputusan saat Nick Van der Velden melakukan terjangan kepada Sadney Urikhob.

Wasit kedua yang mendapatkan hukuman adalah Tri Wahyudi. Dia menjadi asisten wasit satu yang bertugas saat PSMS menjamu Bhayangkara FC pada pekan lalu. Tri kurang cermat ketika tidak mengangkat bendera tanda offside dan mengesahkan gol Herman Dzumafo. Dari tayangan ulang, posisi Dzumafo memang berada di posisi offside. Pada laga tersebut, PSMS harus mengakui keunggulan Bhayangkara FC dengan skor 1-2.

Sayang, kendati pertandingan Liga 1 terus bergulir, dan wasit sering menjadi biang kericuhan, belum ada lagi berita yang menyiarkan adanya tambahan wasit yang terhukum.

Bahkan dalam pertandingan pekan ke-9 di laga Persela versus Persija, terjadi gol tangan Tuhan ala Liga 1. Dalam kejadian tersebut, asisten wasit dua Jujuk Suharso pun sempat mengangkat benderanya. Namun, setelah wasit utama Annas Apriliandi mengesahkan gol tersebut, Jujuk pun langsung menurunkan bendera yang tadi diangkatnya. Lucu sekali. Pertandinganpun sempat terhenti karena pemain dan ofisial Persija protes, meski laga tetap berlanjut atas sikap berbesar hati, sportivitas dari para penggawa Persija.

Tapi wasit tetap pada pendiriannya untuk mengesahkan gol tersebut. Publik sepakbola nasional yang menyaksikan laga baik secara langsung maupun melalui siaran televisi, tentu akan menunggu keputusan Komdis dari peristiwa keputusan wasit dalam laga ini.

Dari kejadian demi kejadian atas tindakan dan keputusan wasit yang tidak cermat namun tetap tegas meski salah, apakah PSSI tetap bergeming seperti yang pernah diungkap Plt Ketua Umum? Apakah Liga 1 justru akan almarhum oleh wasit-wasit yang kurang cermat ini?

Saat itu, di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Kamis (12/4/2018), Joko Driyono pernah berucap

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun