Mohon tunggu...
Suparjono
Suparjono Mohon Tunggu... Administrasi - Penggiat Human Capital dan Stakeholder Relation

Human Capital dan Stakeholder Relation

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hiduplah Negeriku!

16 Agustus 2021   13:25 Diperbarui: 20 Agustus 2021   23:39 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau penjajahan adalah kematian

Biar kemerdekaan itu memberikan kehidupan
Kematian tersurat meskipun setiap batangnya sangkar berlapis emas
Seperti burung yang keluar dari sangkar dan terbang melintas

Memilih untuk hidup adalah kebebasan yang melepas
Memilih untuk mati adalah terkungkung jiwa dan raga
Sedang aku harus memilih untuk tetap hidup meski untuk cahaya seberkas
Dalam jalan yang terjal lewati gelap telurusi malam yang penuh jelaga

Merdekalah jiwaku!
Merdekalah badanku!
Ibu pertiwi memanggil kita agar tetap hidup dan menghidupi
Menjaga wasiat yang tak pernah pamrih untuk jiwa dan raga ini

Mata, air, udara dan tanah terus bergema menyadarkan diri
Menghempaskan hasrat rakus para tengkulak yang ingin meringkus
Melupakan sejarah yang tak pernah mereka lewati
Sadarlah wahai bangsaku, karena ibu pertiwi sedang haus!

Tunaikan janjimu!
Meskipun padi tak pernah mengeluh untuk meminta hak
Tapi sadarlah, menguningnya padi hanya ingin melihat energi baru
Merawat benih-benih agar negeri ini tetap eksisten dalam setiap benak

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun