Talent Management, Solusi Mengelola Bonus Ide

Sepuluh tahun terakhir dunia sepakbola profesionalnya tentu mengenal dua nama yang selalu menjadi trending topik dihampir sebagian besar pecinta sepakbola. Dua nama tersebut adalah Messi dan Ronaldo. Kedua pemain sepakbola ini sudah mengumpulkan ratusan penghargaan pribadi. 

Jika ditotal, kedua pemain itu mempunyai kurang lebih 287 trofi. Ronaldo lebih unggul dengan koleksinya yang berjumlah 156, sementara Messi tertinggal dengan koleksi 130 penghargaan pribadi. 

Selain koleksi tersebut kita juga perlu mengetahui bahwa klub tempat kedua pemain ini berlabuh juga Ronaldo lebih unggul dengan Messi hanya 1 klub sedangkan Ronaldo 4 Klub. Meskipun dari teknik dan kerjasama team banyak yang mengakui bahwa Messi masih lebih unggul.

Menarik membahas dua tokoh sepakbola tersebut di atas. Keduanya sukses di dunia sepakbola meskipun terdapat perbedaan dalam meraih kesuksesannya. Messi belum pernah menikmati gelar bergengsi internasional kecuali dengan klub Barcelona paling tidak dalam kurun waktu satu dekade. 

Berbeda dengan Messi, Ronaldo mampu memberikan kontribusi gelar bergengsi internasional dengan tim yang berbeda baik di level klub maupun negara. Hal tersebutlah membedakan kedua pemain tersebut. 

Keberhasilan Messi cemerlang ketika membela klub setianya yaitu Barcelona sedangkan Ronaldo paling tidak ada 2 klub yang membawanya cemerlang mengarungi karir di dunia sepakbola. Tentu Messi perlu menjajal klub lain agar uji kemampuannya memang tak terkalahkan dengan koleganya sebagai pemain sepakbola.

Paling tidak ada dua hal yang menjadi catatan kita dalam melihat narasi diatas yaitu Technical Skill dan Soft Skill dari kedua tokoh sepakbola. Keberhasilan yang dibangun dan diraih oleh para tokoh mempunyai cara-cara yang berbeda. Ada yang meraih dan membangun hanya dari satu klub atau organisasi ada juga yang meraih dan membangunnya dari beberapa klub atau organisasi. 

Tentu keduanya bisa mempunyai banyak pertimbangan dan latar belakang untuk memilih cara-cara yang hendak dicapai. Talent yang dimiliki keduanya tentu menjadi value advantage untuk dijadikan bargain position demi meningkatkan value added. Mereka mampu mengkonversi Technical Skill dan Soft Skill yang melekat dalam dirinya sehingga mempunyai nilai jual yang tidak an sich di dunia sepakbola tetapi merambah ke bidang-bidang lainnya seperti iklan dan dunia bisnis lainnya. 

Lewat pengelolaan talenta yang dimiliki menjadi personal branding sangat efektif bagi seseorang agar mampu menghasilkan keuntungan yang melebihi organisasi profit sekalipun. Kata kuncinya adalah bagaimana talenta (Technical Skill dan Soft Skill) yang dimiliki mampu dikelola dengan baik dan professional.

Paling tidak 3 hal yang perlu diperhatikan dalam membangun dan mengelola talent antara lain Strategic Design, Organization Culture, Internal Focus. 3 hal tersebut tentu perlu kita sesuaikan dengan konteknya apakah Personal Branding (seperti Messi dan Ronaldo), Organisasi/lembaga baik profit maupun non-profit, atau dalam area yang lebih luas yaitu negara. 

3 konteks tersebut sangat mempengaruhi bagaimana mengelola talenta, karena 3 area tersebut mempunyai seting dan latar belakang yang mempunyai variasi yang berbeda dengan tingkat resistensi yang berbeda pula. Dengan demikian, framework membangun dan mengelola talenta harus dipastikan konteknya agar bisa selaras dengan tujuan yang hendak dicapai.