Mohon tunggu...
Suparjono
Suparjono Mohon Tunggu... Administrasi - Penggiat Human Capital dan Stakeholder Relation

Human Capital dan Stakeholder Relation

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengubah Bonus Demografi Menjadi Bonus Ide

15 September 2019   06:14 Diperbarui: 15 September 2019   11:17 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang tak kenal Habibie di Republik ini, seorang jenius yang mampu mengaktualkan ide tentang industri pesawat terbang nasional di sebuah Negara yang masih berkembang dengan sektor pertanian dan agrobisnis yang menjadi penopang laju pertumbuhan. 

Tentu Ide tersebut tidak sekedar dilontarkan tanpa perhitungan yang matang dan pertimbangan kondisi ekonomi, politik dan sosial budaya yang presisi. Dia mampu membuktikan dengan segala daya dan upaya menghadirkan dan mengaktualkan ide tentang perusahaan pembuatan pesawat terbang nasional. 

Mungkin tidak mau disebut akan bersaing dengan perusahan pabrikan pesawat terbang yang sudah mapan dan stabil seperti boeing dan airbus, tetapi paling tidak negeri ini mampu menghadirkan dan mengaktualkan ide tentang perusahaan pembuatan pesawat terbang nasional. 

Dan habibie membuktikannya dengan sangat sempurna untuk ukuran negeri ini. Kata kuncinya adalah bagaimana mengaktualkan ide yang dihasilkan dari perenungan, kontemplasi atas informasi, pengetahuan yang hadir dalam diri manusia. 

Habibie adalah tokoh yang patut kita teladani terkait dengan bagaimana dia mampu mengelola ide yang hadir dalam alam imaginasinya sampai mengaktual dan bermanfaat bagi kemaslahatan umat. Ia menghadirkan industri pesawat terbang nasional yang tercatat dalam sejarah bangsa ini. 

Dengan mengaktualnya ide yang ada, maka manusia mampu menembus ruang dan waktu meski raga telah tiada dan hancur. Lagi - lagi habibie membuktikan secara sempurna melalui karya - karya dari ide cemerlangnya.

Ulasan diatas hanya ingin menyampaikan bahwa ide yang menjadi pembeda dalam mahluk di alam semesta perlu kita hayati agar bisa kita kelola dengan baik.

Kita tidak sedang membicarakan ide dari aspek filosofis yang mungkin sangat rumit. Apalagi ide dikaitkan dengan konteks platonis yang sangat imaginer, meskipun hal tersebut sangat mempengaruhi pola pikir dan rencana aksi bagi logika gerak manusia.  

Dalam diskursus yang berisi orang-orang yang paham filsafat mungkin bisa dibongkar dan dielaborasi secara mendalam sampai pada unsur-unsur yang mungkin sangat imaginatif bagi kaum awam yang sebagian besar sangat materialis. 

Dalam narasi materialis ide hanya digunakan sebagai faktor yang menentukan bagi eksistensi manusia agar terus bermanfaat dan mampu bertahan di setiap masa bila perlu dikapitalisasi menjadi sebuah komoditas ekonomi. 

Hal tersebut sangat dirasakan saat ini, di mana manusia menuju kepada interaksi desosialisasi, karena hampir semua transaksi menggunakan online tanpa perlu bertatap muka antara pedagang dan pembeli sebagai konsekuensi dari revolusi industri 4.0. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun