Mohon tunggu...
Suparjono
Suparjono Mohon Tunggu... Administrasi - Penggiat Human Capital dan Stakeholder Relation

Human Capital dan Stakeholder Relation

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Meraih Karir di Era Disruption

28 Agustus 2019   16:07 Diperbarui: 28 Agustus 2019   16:14 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membahas Karir memang sepertinya hal yang sangat misterius. Kadang sahabat kecil kita yang biasa -- biasa saja diujung karirnya menjadi sukses begitupun sebaliknya ada yang waktu kecil begitu cemerlang diujung karirnya biasa -- biasa saja. Sehingga ketika kita mau menginginkan tumbuhnya pohon mangga tentunya kita harus menanam bibit yang terbaik agar mendapatkan pohon mangga tumbuh lagi menghasilkan buah terbaik. 

Ketika kita mau memperoleh hasil panen padi yang terbaik maka kita harus menyiapkan bibit unggul padi yang terbaik agar dimasa panen nanti menghasilkan padi yang baik. Analogi tersebut hanya hendak menggambarkan bahwa sesuatu yang akan menjadi target dalam hidup ini tentu harus direncanakan dengan baik. Bibit yang baik kalau tidak dikelola dan dipupuk sejak dini kemungkinan besar untuk tumbuh menjadi pohon yang menghasilkan buah terbaik juga akan sulit mewujud.   

Tak beda dengan bagaimana menentukan karir kita dimasa yang akan datang. Mau kemanakah karir kita kedepan? Sebuah pilihan sangat sulit bagi beberapa orang dan pilihan yang sangat mudah bagi sebagian lagi. Mengapa demikian, karena sebagian yang mengatakan sulit, mereka belum mampu melihat potensi diri yang dimiliki sedang sebagian yang lain mampu membaca potensi diri dan langsung melakukan aksinya. 

Apabila dimasa sekarang karir bisa begitu variatif kadang hilang kadang muncul, karena karir tidak hanya membicarakan tentang jabatan dari staff sampai ke jenjang Direktur, tetapi sebuah aktivitas pengembangan diri secara professional baik dalam kehidupan, pekerjaan maupun jabatan itu sendiri. Dengan demikian kalau kita melihat karir lebih luas lagi maka penentuan karir tidak melulu hanya bicara tentang bagaimana menjadi pekerja tetapi bagaimana kita bisa mengembangkan diri dan bermanfaat bagi lingkungan sesuai dengan apa yang menjadi target kita. Bisa bekerja di perusahaan, membuka bisnis baru (Start up, UMKM), menjadi pendidik dan lain sebagainya.

Mewujudkan cita -- cita untuk karir kita, tentu membutuhkan beberapa variable agar pencapaian target karir kita bisa tercapai sesuai harapan. Paling tidak ada tiga hal yang perlu menjadi modal utama dalam mendukung tercapainya target karir kita, antara lain Contain, Context dan Connectivity. Tiga element tersebut merupakan rencana aksi yang perlu dimiliki dan dilakukan oleh kita agar semesta mendukung target pencapaian karir kita.

Contain

Atribut yang dimiliki oleh kita baik by design maupun bawaan lahir yang memang sudah muncul dan terlihat sejak dini merupakan modal manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan. Baik lingkungan sosial, politik, budaya dan organisasi membutuhkan contain hingga terbentuk interaksi sosial yang dinamis.  Contain ini meliputi pengetahuan, pengalaman dan kompetensi serta personal attribute yang melekat dalam setiap kita. Tentu setiap kita punya personal attribute yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. 

Ada yang muncul dengan sendirinya yang hadir dalam setiap interaksi sosial atau juga yang perlu digali dengan berbagai metode Training, coaching dan conseling. Contain sangat diperlukan bagi manusia untuk memperlihatkan diferensiasi antara manusia yang satu dengan yang lainnya guna melengkapi kebutuhan yang ada dalam lingkungan interaksi manusia. Penemuan perbedaan tersebut dimaksudkan agar kebutuhan masing -- masing bidang yang berbeda dapat dipenuhi secara harmonis. 

Sebagai contoh lingkungan kerja manucfacture berbeda dengan sales, begitupun sebaliknya, lingkungan militer akan berbeda dengan lingkungan sipil. Perbedaan inilah yang kemudian sebuah interaksi bisa saling melengkapi satu sama lainnya. Dengan demikian,  autentisitas manusia disini perlu digali dan ditemukan agar aktvitas di masing -- masing aspek kehidupan maupun pekerjaan bisa diisi oleh orang -- orang yang mumpuni dan handal dibidangnya.

Context

Pada dasarnya kemampuan membaca situasi dan kondisi bisa dilakukan oleh setiap manusia, namun demikian tidak banyak yang melakukan hal tersebut. Kemampuan adaptif itulah yang sering kita sebut dengan kemampuan membaca situasi dan kondisi kekinian maupun menerang ke masa yang akan datang dengan menggunakan beberapa pertimbangan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun