Detik demi detik jarum jam terdengar nyaring
Mengiringi malam yang hening dan sunyi
Kesombongan tak terdengar seperti mati terperangkap jaring
Keangkuhan pun malu pada hati yang selalu menasehati
Kenapa malam ini begitu syahdu menyelimuti tubuh
Seperti pertanda bahwa akal yang berdaya lagi
Perjalanan yang berbatas tak mungkin jauh
Dan hatipun menemani akal agar selalu menjauh pergi
Menjauh dari keramaian adalah satu jalan yang tak bertepi
Menepi sejenak untuk berjalan dan berlari kembali
Meski harus menerobos keramaian melalui jalan sunyi
Sampai akhirnya menemukan kekasih abadi lewat akal dan hati
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!