Mohon tunggu...
Suparjono
Suparjono Mohon Tunggu... Administrasi - Penggiat Human Capital dan Stakeholder Relation

Human Capital dan Stakeholder Relation

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hilangnya Bayangan Gelap

20 Juni 2018   06:27 Diperbarui: 20 Juni 2018   07:33 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam kau selimutiku dari teriknya matahari

Memelukku dalam risaunya siang

Mendendangkan nyayian alam dalam bising

Teriakan kegersangan menemaniku menunngu kesegaran embun pagi

Tersenyum dia menyapaku saat embun bersujud diatas dahan

Mengusir malam saat kesunyian menyelimuti

Dia tetap tersenyum dan pandangi aku yang rapuh tak berdaya

Memapahku keluar dari malam yang selalu mengikuti

Malam berganti mentari yang mulai terbit

Ketiadaan cahaya mulai terisi oleh pancarannya

Bayangan gelap tak pernah lenyap meski disudut sempit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun