Pada laga El Classico di pekan ini, bahkan bulan ini, dipastikan Madridista merupakan pihak yang paling deg-degan. Sekaligus gemas.
Setelah pada laga El Classico sebelumnya di ajang Copa Del Rey ditaklukkan (dihajar) 0-3 oleh seteru abadi Barcelona, Madrid pun harus bertemu kembali dengan Barcelona di ajang la liga di jornada 26. Saat itu, Madrid sudah dipimpin oleh manajer Solari.
Pertahanan yang rapuh membuat penjaga gawang was-was. Meskipun sudah bertambah palang pintu Madrid dengan kedatangan Thibout Courtois namun hasil pertandingan kerap tak berpihak pada Madrid. Courtois sendiri telah lima kali dijebol saat di Camp Nou di Oktober 2018. Saat itu Madrid dipimpin oleh Lopetegui. Tidak lama setelahnya, Lopetegui dipecat.
Pun penampilan lini depan Madrid tidak berusaha menutupi rapuhnya lini belakang. Para striker kesulitan untuk mendapatkan momen cetak gol. Benzema, Lucas, Vinicius atau Bale kerap dihantui kesialan. Peluang emas kerap terjadi tapi tak bisa diselesaikan dengan baik.
Alih-alih membalas kekalahan yang diderita, Madrid biasanya lebih dahulu menderita kebobolan. Bagaimana hasil El Classico kali ini? Mampukah Madrid membalas kekalahan tiga hari yang lalu? Kita nantikan apa yang bisa dilakukan oleh pemilik 32 piala la liga dan 12 liga Champions ini. Ayo Madrid, marahlah! Dan cetaklah gol untuk menang.