Mohon tunggu...
Supadilah
Supadilah Mohon Tunggu... Guru - Guru di Indonesia

Seorang guru yang menyukai literasi. Suka membaca buku genre apapun. Menyukai dunia anak dan remaja. Penulis juga aktif menulis di blog pribadi www.supadilah.com dan www.aromabuku.com serta www.gurupembelajar.my.id Penulis dapat dihubungi di 081993963568 (nomor Gopay juga)

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Jangan Ada Bohong di antara Kita

4 Oktober 2018   09:07 Diperbarui: 4 Oktober 2018   09:31 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejenak perhatian publik teralihkan pada drama yang dilakukan oleh aktivis Ratna Sarumpaet. Hari itu beliau mengabarkan bahwa beliau mengalami penganiayaan. Wajahnya lebam-lebam hingga ke arah mata.  Sontak, kejadian ini membuat ramai, karena ada kaitannya dengan isu politik. Semakin dekat dengan isu pemilihan presiden.

Secara sengaja, Ratna berada di pihak Prabowo. Lawan Jokowi. Pihak Prabowo pun mendapat tema pas untuk mengkritik, membulat, dan mengecam pihak seberang. Senjata sudah disiapkan, bahkan sudah dilepaskan.

"Rezim sekarang begitu brutal" nadanya seperti itu dilontarkan oknum netizen berbasis pendukung Prabowo. Prabowo sudah mendatangi Ratna, Amien Rais siap membantu Ratna, Fadli Zon sudah mengeluarkan statemen, seorang penulis sekaligus dokter pun mengeluarkan dukungannya. 

"Gunakan mereka yang menganggap sebagai berita bohong. Karena mereka takut, kebohongan yang mereka harapkan, sirna oleh kebenaran".

Satu persatu keganjilan muncul. Tidak ada nama Ratna melapor ke polisi. Jika memang benar penganiayaan, tentu sudah laporlah. Pun tidak ada yang inisiatif atau berani membuka CCTV. Ratna yang bungkam dengan keterangan selanjutnya,  membuat keraguan pihak Prabowo, sebaliknya memberikan setitik harapan pihak Jokowi.

Klimaksnya, Ratna memberikan pernyataan bahwa penganiayaan yang dikatakannya adalah bohong. Wajah lebam Ratna adalah karena operasi plastik. Kebohongan terkuak sudah. Senjata itu termakan sendiri oleh pihak Prabowo.

Tapi terlanjur, sosial media mereka telah meninggalkan jejak digital. Caci maki yang tadinya mereka tulis, segera dihapus. Namun, ada yang terlanjur mendokumentasikan. Sebagai jejak digital yang tetap ada tidak terhapus.

Lalu kondisinya pun berubah. Kali ini, pendukung Jokowi balik menyerang pendukung Prabowo. Dengan senjata yang dilemparkan pendukung Prabowo, para pendukung Jokowi 'menghabisi'.

Tanpa ampun jadi bulan-bulanan netizen Indonesia yang memang terkenal kreatif.

Mulai dari viralnya operasi plastik hingga tutorial wajah lebam. Memang, kalau bisa, kita jangan pernah salah, atau netizen akan menghukum kita.

Ini adalah drama menjelang pilpres. Sandiwara untuk menarik simpati, melancarkan caci, dan menebarkan benci. Muaranya adalah urusan politik. Demi politik, seseorang bisa menghalalkan segala cara. Asalkan bisa menjatuhkan lawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun