Buku bacaan sangat mempengaruhi kita. Kita cenderung terpengaruh dan meniru  yang diceritakan di buku. Jika buku itu berisi hal-hal yang positif maka itu akan memberikan semangat kita untuk berbuat kebaikan. Sebaliknya, jika buku itu memiliki konten yang negatif akan memberikan pengaruh buruk pada pola pikir tingkah laku kita.
Karena itu jangan sembarangan untuk memilih dan membaca buku. Pilihlah buku yang bermutu yang dapat mengubah dan menggugah. Ada beberapa #Rekomendasi  Buku  untuk di baca.
1. Ayat-ayat Cinta 2
Buku karangan Habiburrahman El Shirazy yang diterbitkan oleh Republika ini memberikan cara pandang yang benar kepada kita untuk menyikapi perbedaan  beragama. Juga menyodorkan  memandang Islam sebagaimana mestinya.
Meskipun oleh beberapa  orang mengkritik tokoh utama novel Ayat-ayat Cinta, Fahri yang terlalu 'putih'. Justru itu yang akan memberikan semangat kepada kita untuk meniru sosok tokoh utama dalam novel itu. Kalau pun tidak sama, minimal menyerupai atau mirip-miriplah. Bahasanya cukup puitis dan sastra islam yang renyah. Penggambaran yang rinci dan detail menerbangkan kita ke latar cerita. Saya ragu untuk bertanya, apa Kang Abik benar-benar ke sana ya...? hehe
2. Â Titip Rindu Ke Tanah Suci
Berbeda dengan novel di atas, buku ini lebih menghadirkan tema dan peristiwa yang ringan namun merupakan peristiwa yang realitas terjadi pada kehidupan kita. Ada beberapa peristiwa up date dalam buku ini seperti kasus pembakaran Joya yang diduga making ampli, aksi penista agama, dan penipuan oleh agen travel dan umroh.
Supaya bijaksana terhadap seseorang yang ingin berubah kearah kebaikan. Mak Siti, tokoh utama yang memiliki tekad yang kuat dan usaha yang tidak kenal lelah untuk pergi ke tanah suci. Menjadikan kita termotivasi untuk memiliki semangat sepertinya. 10 tahun Mak Siti menabung dari  jualan nasi megono di stasiun. Kalau Mak Siti bisa, kita juga kudu bisa, kan?
3. Pulang
Novel bercerita tentang seorang anak muda yang ingin mengubah dengan merantau ke Jakarta. Tere Liye kembali menghadirkan sosok  pemuda hebat yang paham politik ekonomi, mahir beladiri dan cerdas.