Mohon tunggu...
Sunu Purnama
Sunu Purnama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pria sederhana yang mencintai dunia sastra kehidupan.

mengapresiasi dunia...lewat rangkaian kata...^^

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar dari Covid-19

8 Mei 2020   23:31 Diperbarui: 8 Mei 2020   23:29 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

" Ketika manusia menyadari kemanusiaannya, maka berakhirlah dunia lama, zaman lama dan mulailah Kerajaan Allah."

- Wallace D. Wattles ( Dikutip dari " A New Christ" yang Di re-editing dengan catatan oleh Anand Krishna )

Sudah hampir 2 bulan lebih mengikuti anjuran dari pemerintah untuk tetap #DiRumahAja #TidakMudik. Banyak hal ataupun berita terkait  Covid-19. Dalam sejarah peradaban manusia yang saya ketahui , semenjak kecil sampai besar saat ini, beberapa peristiwa besar terkait fenomena alam telah terjadi.

Dulu saya merasakan bagaimana gerhana matahari total menyelimuti bumi. Gelap segelap-gelapnya. Dunia seperti kiamat. Seperti tiada siang mau datang.
Dan kali ini karena Covid-19 kita seperti "disandera", dipaksa tinggal di rumah. Walau tentu saja masih banyak yang bandel dan menganggap biasa kejadian dan kehadiran Covid-19. 

Mereka menilai nih virus sama seperti yang sudah-sudah yang terjadi pada peristiwa Sars, Flu Burung dan sesamanya itu. Bahkan ada juga yang dengan enteng membandingkan kematian manusia karena si Covid-19 dengan angka kematian akibat kecelakaan. Nyawa manusia bukan sekedar angka kalkulasi aja bos!

Menarik menyimak sebuah artikel dari Tokoh Humanis Spiritual Anand Krishna yang jauh hari sudah mengingkatkan kita akan datangnya Tahun Siva. Siva sebagai manifestasi Pendaur Ulang. Inilah yang sekarang ini terjadi secara global di dunia. (sumber)


Tidak pernah saya membayangkan ada domba bisa jalan-jalan di jalan raya di Turki, ada juga macan, pinguin, dan hewan lainnya di beberapa negara Eropa.

" Terlepas dari pandemi, hati kita hancur melihat bagaimana hewan-hewan masih diternakkan, dipaksa tumbuh dengan menyuntikkan hormon pada mereka, kemudian disembelih dan dijadikan makanan. Apakah ini manusiawi?"

Sebuah kejadian yang membawa pesan terselubung oleh Covid-19 semestinya membawa sebuah pemikiran yang bisa berubah secara kolektif pada masyarakat dunia.

" Banyak orang di sekitar kita dirawat di rumah sakit; banyak yang meninggal atau sekarat. Dan, kebanyakan dari kita stress karena harus mengalami lockdown dan karantina yang belum pernah terjadi sebelumnya. Seluruh umat manusia menderita.

Tapi lihatlah Ibu Pertiwi! Beliau tidak pernah tersenyum seperti ini selama beberapa dekade. Udara tidak tercemar. Langit kembali berkilau biru alami.Sungai-sungai dibersihkan secara alami. Hewan-hewan di hutan bernyanyi dan menari. Burung-burung berkicau dengan bebas."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun