Dalam rangka memperingati Hari Puisi Nasional, Presiden Joko Widodo menggugah sebuah foto dengan puisi dari Sapardi Djoko Damono yang berjudul " Selamat Pagi Indonesia ". Sebuah penghormatan yang sangat mengesankan menurut saya di tengah kesibukan Beliau dalam menangani wabah Covid-19 masih bisa menyempatkan diri untuk mengajak kita tetap berpuisi.
Manusia yang berpuisi atau yang bisa menghayati puisi menurut saya sebuah hal yang menggambarkan sebuah cita rasa manusia yang berperasaan halus. Mereka mampu melihat dengan rasa hati dan mengolahnya dalam pikiran akal budi dan diterjemahkan menjadi sebuah rangkaian kata. Menata kata menjadi bermakna merupakan sebuah seni tersendiri.
Banyak hal kecil maupun besar bisa kita buat menjadi sebuah hal yang memiliki arti yang dalam ketika kita rangkai dalam kata yang indah. Seperti apa yang menjadi pesan yang ingin disampaikan oleh Bapak Presiden Joko Widodo yang mengutip puisi Pak DJoko diatas.
Bagaimana Pak Djoko menyapa lewat seekor burung kecil yang menyampaikan salam kepada manusia Indonesia untuk bersiap berkarya dalam keseharian, dengan sederhana. Dalam kesederhanaan kerja dengan segala ketulusan hati merupakan sebuah hal yang patut diapresiasi.
Lihatlah tukang ojek online yang setia mengantar pesanan dalam masa karantina ini. Dengarlah para musisi yang berbagi dengan memperdengarkan suara indahnya untuk menggalang dana membantu sesama. Hormat kita kepada para medis yang berjibaku dalam penanggulangan wabah ini. Itulah kerja-kerja sederhana yang merupakan sebuah puisi kehidupan manusia di sekitar kita. Sebuah aliran puisi kehidupan yang memberi arti yang dalam. Sebuah salam kebersamaan yang Indonesia kita.
SELAMAT BERPUISI
Mari mengisi hidup ini dengan kerja-kerja sederhana yang mampu memberi manfaat bagi seluruh masyarakat, bangsa dan negara juga dunia yang kita tinggali bersama ini.
Rahayu...
Bukit Pelangi, 28-04-2020
