One Piece Animasi untuk Anak-Anak? Eeeiits Jangan Salah

Kalian harus tau bahwa anime dan kartun ini sangat berbeda jauh. Walaupun secara visual antara anime dan kartun ini mirip, perlu kita ketahui bahwa anime dan artun ini berbeda, terutama dari genre nya. Anime memiliki banyak variasi genre seperti action, romance, thriller, adventure dan banyak lagi. Sedangkan kartun biasanya hanya memiliki genre utama seperti komedi, petualangan, dan kartun untuk anak-anak.

Tentu saja kita sudah tidak asing dengan anime jepang yang ditulis oleh Eiichiro Oda atau yang biasa dipanggil dengan Oda sensei, yaitu One Piece. Serial anime ini sudah berjalan sejak 20 Oktober 1999 hingga kini yang belum tamat hingga saat ini.

One piece yang dianggap cocok untuk anak-anak ini ternyata banyak loh berbagai hal yang tidak cocok untuk dipertontonkan kepada anak-anak.

sumber: anime.atsit.in

1. Diskriminasi

Didalam anime one piece diperlihatkan bahwa banyak ras dan suku. Tentunya ini sangatlah relevan bagi kita yang hidup di Indonesia yang juga terdapat banyak ras dan suku. 

Jika di negara kita ini diajarkan toleransi dan hal lain untuk menghargai ras dan suku lain, justru di one piece ini kita diperlihatkan hal yang sebaliknya. Seperti yang terjadi pada Arc Sabaody Island, kita diperlihatkan diskriminasi tehadap ras lain seperti manusia ikan. Manusia ikan dianggap bahwa mereka itu makhluk yang menjijikkan.

2. Kudeta

Pada Arc Alabasta, kita diperlihatkan bahwa sebuah organisasi yang dipimpin oleh salah satu Sichibukai atau tujuh bajak laut yang dilindungi oleh pemerintah melakukan gerakan yang bertujuan untuk mengambil alih kerajaan dengan cara memengaruhi rakyat kerajaan untuk menyerang kerajaannya sendiri dengan tuduhan bahwa pihak kerajaan memanipulasi air. Sedangkan rakyat harus membayar untuk mendapatkan air tersebut.

3. Perdagangan manusia

Perdagangan manusia juga tidak luput dari anime One Piece ini. Hal ini ditunjukkan di Arc Sabaody Island dimana pulau tersebut terdapat pelelangan berbagai ras manusia. Tentu saja perdagangan manusia ini sangat melanggar hak asasi manusia dimana telah diatur dalam undang-undang nomor 21 tahun 2007.

4. Pembunuhan massal