Mohon tunggu...
Sunita Sefi Nur Aisah
Sunita Sefi Nur Aisah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Sunita Sefi Nur Aisah Mahasiswi farmasi universitas muhammadiyah malang lagi belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Indahnya Sebuah Perjuangan

22 Januari 2021   14:43 Diperbarui: 22 Januari 2021   14:59 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                        Judul buku          : Mimpi Sejuta Dolar

                        Pengarang           : Merry Riana

                        Penulis                  : Alberthient Endah

                        Tempat terbit     : Jakarta

                        Tahun terbit        : 2011

                        Nama penerbit    : PT Gramedia Pustaka Utama

                        Tebal halaman     : 362 halaman

Buku karangan Merry Riana ini sangat menginspirasi pembacanya untuk terus berusaha meraih kesuksesan yang diharapkan dan yang dicita-citakan. Saat ini Merry Riana merupakan  jutawan muda dan diakui sebagai pengusaha sukses, motivator, serta pengarang buku wanita di Indonesia karena kesuksesannya yang menginspirasi banyak orang baik di Singapura maupun di Indonesia.

Petikan kalimat Merry Riana ini menjadi prolog buku karya Alberthine Endah. Merry Riana terlahir dari keluarga sederhana. Ayah Merry merupakan seorang pembisnis dan ibunya ibu rumah tangga. Merry Riana, merupakan gadis 18 tahun yang berasal dari Indonesia. Tetapi untuk melanjutkan Pendidikan ia terpaksa harus mengungsi ke Singapura. Berawal dari tragedi Trisakti tahun 1998, membuat ayah Merry mengambil keputusan untuk melarang Merry melanjutkan kuliah, di Universitas Trisakti Jakarta tersebut harus pupus begitu saja karena keadaan yang tidak memungkinkan.

 Ayah Merry memutuskan untuk mengirim Merry ke Singapura karena pada saat itu Singapuralah tempat yang dianggap paling aman, jaraknya relative dekat, sistem pendidikan yang bagus dengan berat hati Merry menyetujuinya. Merry terbang ke Singapura untuk melanjutkan pendidikannya. Merry mulai menjadi mahasiswa di Nanyang Techological Universty (NTU) jurusan Electronic Engineering (EEE). Tanpa persiapan apapun akhirnya Merry kuliah di Singapura, Merry juga sempat gagal dalam tes Bahasa inggris. Begitu juga Tanpa persiapan uang yang banyak, Di singapura kodisi keuangan Merry sangat memperhatikan. Untuk biaya awal Pendidikan Merry meminjam di Development Bank Of Singapur (DBS). Bank ini merupakan bank yang bekerja sama dengan NTU. Merry meminjam uang beasiswa sebesar $ 40.000 dolar Singapura. Uang ini harus dilunasi setelah ia lulus kuliah dan bekerja. Namun, untuk biaya hidup dan buku ditanggung sendiri. Merry pun memutuskan untuk bekerja di hari libur.

Pada awal perkuliah Merry sangat tertekan, bingung dan merasa putus asa. Untung saja suasana kampus dan asrama yang indah itu membuat ia memiliki semangat untuk terus maju dan tidak menyerah. Tahun pertama ini membuat Merry membuka mata untuk berjuang, bekerja keras, tekun, dan disiplin. Di saat Merry merasa kesepian ia mendalami kitab suci yang mengantarkan ia bertemu dengan alva. Seseorang yang mengisi hati dan hari-harinya yang penuh dengan kerja keras. Tahun kedua kuliah, Merry memutuskan bekerja di hari libur. Pekerjaan pertamanya sebagai penyebar brosur di trotoar. Tahun ketiga atau semester lima, Merry tetap bekerja membagikan brosur tetapi di perusahaan yang berbeda. Lalu bosnya yang baik hati menawarkan Merry bekerja sebagai pelayan toko bunga. Ia pun menerima tawaranya setelah toko bunga tutup Merry bekerja sebagai pelayan restoran. Pelajaran yang dapat di ambil yaitu, kerja keras, ketekunan, kesabaran dah berhemat  Hal ini membuatnya sadar Merry ingin kebebasan keuangam sebelum usia 30 tahun.

Merry mencoba berbisnis namun ditipu oleh salah satu perusahaan. Namun, kegagalan ini tidak menghentikan semangatnya. Saat Merry dan Alva sedang melihat pameran di Suntec City, mereka membaca brosur yang diberi oleh penjaga. Ternyata isi brosurnya yaitu seminar oleh Anthony Robbins  yang merupakan idola mereka. Mereka pun menghadiri seminar tersebut.

Saat seminar berakhir, mereka memiliki kesan tersendiri .Di semester akhir perkuliah, para mahasiswa Menyusun skripsi, Mery dan Alva mencari peluang bisnis. Meskipun kegagalan sering menghampiri mereka, tetapi mereka tidak putus asa. Setelah itu Merry dan Alva berhasil lulus dan mendapat sebuah penghargaan Second Upper Honours.

Mereka memilih bekerja menjadi sales dari pada menjadi karyawan disebuah perusahaan. Mereka bekerja menjadi sales asuransi dan produk bank. Mereka tak kenal lelah, yang mereka kenal hanya berjuang dan bekerja keras. Merry dan alva selalu memberikan semangat dan motivasu satu sama lain untuk terus berjuang dan berusaha dalam mempertahankan hidup dengan bekerja mencari nafkah untuk menghidupi dirinya sendiri.

Tak sia-sia dari semua pekerjaan yang dijalani membuatnya menjadi sukses. Di usia 26 tahun, Merry bisa mendapat penghasilan finansial satu juta dolar, berhasil menjadi miliader muda dan sukses mengembangakan organisasinya yaitu Merry Riana Organization (MRO).

Dia meraih beberapa penghargaan diantaranya Star Club President, Top Rookie Consultant of The Year Award, Top Manager of The Year Award dan Agency Development Award. Selain itu tahun 2006 Marry mendapat julukan Nanyang Outstanding Young Alumni Award oleh rektor NTU. 

Kemudian tahun 2008 dianugerahi Spirit of Enterpreprise Award sebagai seorang pengusaha  bisnis paling sukses di singapura dan beberapa penghargaan lainnya. Jurus-jurus Merry Riana untuk sukses yaitu siapapunberhak sukses, jangan pernah takut gagal, beusahalah menjadi berbeda, jeli dalam mengamati konsep kerja, menghargai proses dan lihatlah hasilnya, kebebasan finansial-visi yang jelas, disiplin adalah sebuah keharusan agar kita dapat meraih kesuksesan.

Buku ini membawa pembaca seolah-olah menjadi pemeran utama dan kita juga termotivasi tanpa disengaja terutama dengan perjalanan hidup Merry. Kelebihan dari buku ini cover menarik, terdapat kata-kata yang menginspirasi dan memotivasi pembaca untuk terus semangat menggapai cita-cita, berjuang mempertahan hidup meski dalam keterbatasan dan tidak mudah putus asa.

Selain itu penulisan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Sedangkan kekurangannya adalah buku cukup tebal. Sasaran yang ditinjau dalam buku ini adalah mahasiswa, masyarakat umum dan orang yang sedang merintis bisnis atau sedang mencari pekerjaan. Karena buku ini sangat memotivasi agar jangan menyerah, selalu berusaha dan optimis untuk melakukan sesuatu apa yang kita inginkan.

Jatuh bangun dalam meraih keinginan, cita-cita, kesuksesan itu hal biasa. Karena kegagalan merupakan pelajaran yang sangat berarti agar kita terus berusaha mencoba apa yang kita inginkan.

dok. pribadi
dok. pribadi
Pereview : Sunita Sefi Nur Aisah mahasiswi prodi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammaddiyah Malang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun