Mohon tunggu...
Sundari Yanto
Sundari Yanto Mohon Tunggu... -

Saya berpikir dan kemudian menulis, tulisan saya memang belum baik diakui, saya kerja diswasta, sekolah di madiun lahir di makasar sampai SD

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Penampilan Menipu Dedy Miswar Sang Koruptor

28 Desember 2012   06:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:55 1410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Media Lintas indonesia merelease data salah satu calon wakil gubernur melaporkan harta kekayaan pejabat negara di KPK  fantastis mencapai 6,6 T  sungguh suatu hal yang mencengangkan kita semua harta sebanyak itu dari mana mendapatkannya?, tentu pertanyaan ini akan awal dikemukakan oleh kita.

Orang memang tidak diliput oleh media tidak diramaikan oleh media, padahal orang ini aktif dimedia sejak adanya dunia media orang ini sebagai selebritinya media atau media darling. Saya mencoba menelusuri orang ini diberbagai sumber di media untuk mengetahui apakah hanya dari sinetron, apakah hanya dari iklan, apakah hanya dari film orang ini sekaya itu?, saya mencoba bertanya pada beberapa sumber yang sengaja saya tutupi untuk menjaga kerahasiaan yang berangkutan untuk memberikan data dan informasi tentang oknum ini.

Sungguh saya semakin tidak percaya dan terbelalak ternyata apa yang dikwatirkan oleh KOMPAS tanggal 24 Desember 2012 halaman delapan(8) terbukti sudah, sumber saya menjelaskan  dengan sangat gamblang bagaimana korupsi yang selama ini tidak diketahui publik justru dilakukan secara sistemik dan terstruktur dengan melibatkan departemen, kementrian dan lembaga di Indonesia untuk menghamburkan uang negara demi memperkaya diri sendiri dan kelompoknya. Kelompok ini dinamakan dunia film dan iklan dan aktor itu bernama DEDY MISWAR alias NAGA BONAR yang selalu berpenampilan santun, bertatakrama, bahkan dilain kesempatan selalu berbicara mengenai ahlak dan moralitas melalui sinetronnya mencari Tuhan, sungguh tragis.

Yang mengherankan saya ternyata DEDY MISWAR calon wakil gubernur Jawa Barat ini pernah dilaporkan ke KPK tahun 2008, dengan kasus PSA(iklan layanan publik), iklan ini diberbagai kementrian dan lembaga berbagai macam mata anggaran dan besarannyapun berfariasi. DEDY MISWAR telah melakoni dan mendisign mata anggaran PSA ini dari tahun 2004 sampai tahun 2012. Bayangkan saja kalau salah satu kementrian menganggarkan dana PSAnya satu tahun anggaran 300 M, berapa kementrian dan lemabga yang ada dalam Birokrasi Negara Indonesia, sampai tahun 2012 tercatat saja 11 kementrian dan lembaga saja tercatat telah mencapai 7 Trilyun rupiah kerugian negara. Pertanyaannya apakah hanya DEDY MISWAR  saja yang bermain tentang PSA ini, kita tentunya masih ingat kasus dari aktor juga yaitu Herman Felani yang menajdi koruptor Iklan Layanan Masyarakat juga sama kasusnya.

Saya tercenggang kembali ketika mengetahui ternyata Aktor DEDY MISWAR mencalonkan diri menajdi Wakil Gubernur Jawa Barat, pertanyaan saya mengapa yang bersangkutan masih menginginkian jabatan Wakil Gubernur bukankah sudah sangat kayanya yang bersangkutan ini?...ataukah dengan masuk politik akan tidak tercium bekas dan permainannya. Sumber tertutup saya menjelaskan lagi bahwa ketika ditahun 2008 DEDY MISWAR pernah diperiksa KPK, aktor ini bermain sangat cantik dengan iklan layanan ini, beliau tidak lagi menggunakan perusahaan sendiri namun menggunakan cara cara yang sangat halus tetapi tetap saja akan terbuka kelak (menurut sumber mudah dibuktikan).

Saya  sedikit lega karna ada orang yang mau untuk emlaporkan yang bersangkutan secara langsung ke KPK dan orang itu siap untuk menjadi nara sumber bahkan siap untuk debat langsung di TV manapun yang diinginkan DEDY MISWAR ketika kelak yang berangkutan mengelak, ketika yang bersangkutan membantah dan akan memberikan klarifikasi, sumber tertutup saya juga siap katanya...kita nantikan saja bagaimana SI NAGA BONAR  yang ternyata terlibat dalam penghamburan uang negara ini mengelaknya, seklai lagi ini bukan black campain untuk salah satu calon tapi fakta yanga harus diungkapkan, agar kita tau bahwa Iklan ternyata merupakan korupsi besar di Republik  ini.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun