Mohon tunggu...
SUNARTI
SUNARTI Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli gizi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya seorang ahli gizi yang ingin berbagi informasi terkait gizi baik pada makanan atau bahan makanan beserta interaksinya terhadap suatu penyakit. Untuk konsultasi gizi secara langsung bisa hubungi email : sunarti10081996@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Penyebab Bayi Baru Lahir Mudah Muntah

25 Juni 2020   15:59 Diperbarui: 25 Juni 2020   16:02 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Perkebangan fisiologis pencernaan bayi bergantung pada berbagai faktor. ASI mengandung faktor pertumbuhan epitel dan hormon hormon serta enzim enzim cerna yang meningkatkan kemampuan bayi untuk mencerna dan mengabsorpsi makanan. Hal ini memegang peranan dalam diferensiasi sel-sel mukosa dan perkembangan saluran cerna, serta dalam perkembangan kemampuan menelan dan kemampuan usus untuk bergerak. Pemberian makanan akan merangsang pengeluaran berbagai jenis hormon yang berkaitan dengan gerakan dan pengembangan saluran cerna serta fungsi fungsi sel pankreas. Lambung dan usus yang berkembang juga meningkatkan kemampuan bayi untuk menangani berbagai zat gizi dan tekstur makanan.

Gerakan esofagus pada bayi baru lahir lebih lembut daripada bayi dan anak yang lebih besar. Pada bulan-bulan pertama setelah kelahiran, sfingter yang memisahkan esofagus dari lambung berada diatas diafragma dan tekanannya lebih kecil. Pada awal kelahiran, pengosongan lambung mungkin terjadi lebih lambat dan gerakan usus kurang teratur. Hal ini sering menyebabkan arus balik, sehingga bayi menyemburkan makanan dari mulut (muntah). Isi lambung yang semula sebanyak 10-12 ml, meningkatkan hingga 200 ml pada usia 12 bulan. Oleh karena itu bayi baru lahir lahir memerlukan makanan dalam porsi sering tapi kecil.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun