Mohon tunggu...
Y.L. Sunardiono
Y.L. Sunardiono Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Keep educating to transform life!

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mindful Traveling at Bandung

1 Maret 2023   13:47 Diperbarui: 1 Maret 2023   13:49 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Museum Geologi, Bandung (Sumber: Dok. pribadi)

BIAR LAMBAT ASAL SELAMAT,

TAK KAN LARI MUSEUM  DAN FLOATING MARKET DIKEJAR

(DR. Sunar)

Pagi ini cerah. Langit bersih. Sinar matahari pagi membuka hari baru. Sepertinya pagi ini cuaca cukup bersahabat bagi orang yang akan melakukan perjalanan jauh. Sesuai kalender pendidikan, Senin, 15 Februari 2023,  para murid dan guru SMA-SMK Ekayana Dharma Budhi Bhakti (EDBB) Jakarta akan melakukan perjalanan studi lapangan (fieldtrip) ke Bandung. Tujuan kami adalah museum geologi Kota Bandung dan Floating Market, Lembang. 

Sebelum berangkat, para murid bersiap di lapangan untuk apel pagi guna menerima pembekalan gambaran fieldtrip yang akan dilalui sepanjang hari. Fieldtrip kali ini sangat berbeda karena ini adalah kali pertama dilakukan setelah 2 tahun masa pandemi COVID-19.  O iya, kami tetap menerapkan protokol Kesehatan meskipun PPKM sudah ditiadakan.

Usai apel pagi para murid dan guru menuju ke bus masing-masing sesuai dengan pembagian bus yang sudah ditetapkan panitia fieldtrip. Saya ada di bus 1 bersama beberapa murid-murid kelas 10 SMA dan kelas 11 SMK. Kapasitas bus maksimal 60 orang. Setelah diperiksa kehadiran peserta di bus 1 lengkap, kami langsung berangkat menuju lokasi tujuan. Pada awal-awal perjalan semua berjalan dengan baik-baik saja. Suasana ceria dan suara obrolan penumpang memecahkan kesunyian. Kami menikmati perjalan meskipun di beberapa titik jalan tol ada kemacetan. Setelah berjalan lebih dari satu jam, ada sesuatu yang tidak biasa. 

Begitu memasuki jalan tol arah Bandung, ketika jalan mulai sedikit menanjak, Bus yang kami tumpangi mulai melambat seperti bekicot. Sang sopir tidak bisa membawa bus melaju cepat layaknya kendaraan lain. Beberapa kali bus 2 dan 3 sempat menepi untuk menunggu bus 1 dan memastikan semuanya dalam kondisi baik. 

Tentu saja saya merasa aneh, curiga, bertanya-tanya dan sedikit cemas. Jangan-jangan bus 1 bermasalah. Untuk menghibur diri dan penumpang lain, saya berpikir positif bahwa sang sopir mengemudikan bus dengan cara sadar penuh (mindful driving) karena  laju bus tetap sangat pelan meskipun jalan tol tidak begitu menanjak tinggi.  

Kalau melaju cepat namanya  mindful racing, balapan dengan sadar penuh. Dengan pelan namun pasti bus 1 tetap melaju dan tiba di museum Geologi, Bandung,  sekitar tengah hari. Matahari sudah ada di atas kepala.

Usai belajar di museum, kami langsung menuju lokasi tujuan terakhir: floating market, Lembang. Di luar dugaan, bus 1 dapat melaju cepat ketika melintasi tanjakan tinggi. Hati menjadi tenang, meskipun ada satu hal lagi yang tidak biasa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun