Di tengah ketidakpastian pendapatan ekonomi dan daya beli yang semakin menurun, masyarakat dituntut untuk menerapkan hidup hemat atau frugal living.Â
Penerapan konsep frugal living bukan semata-mata membelanjakan uang membeli barang-barang murah, mengonsumsi makanan cepat saji ala rumahan, menahan pengeluaran seketat mungkin atau mengorbankan kenyamanan demi berhemat.
Namun kebiasaan menghemat bisa jadi salah kaprah atau keliru jika tidak dikelola dan dipahami dengan baik dan benar.Â
Sebab faktanya, banyak orang terjebak pada cara hemat yang justru menguras isi saku atau boros.
Maka alih-alih menabung uang untuk pengeluaran nanti, hasil tabungan malah terkuras demi memenuhi atau membeli kebutuhan yang sudah direncanakan untuk dihemat.Â
Oleh karena itu, untuk mencegah, menghindari dan memperbaiki kebiasaan cara hemat yang salah kaprah atau keliru, yang justru bisa menjebak dan menguras isi saku, simak kebiasaan cara hemat berikut ini agar penghematan tidak lagi menjebak dan menguras isi saku:
1. Daripada memilih murah tapi boros lebih baik mahal dan berkualitas tapi hemat
Ada seorang ibu rumah tangga gemar membeli baju berjenis daster di market place, alasan kuatnya adalah harganya yang murah.
Bayangkan! Dengan harga sebesar Rp 100.000 bisa dapat 3-4 daster. Belum lagi tawaran pilihan model, warna, motif dan jenis bahannya yang variatif.Â
Dalam pikirannya, sang ibu telah melakukan satu langkah sederhana, yaitu penghematan. Padahal kenyataannya tidak. Mengapa?