Apa Salah Kami Ayah?

Awan, seorang anak berusia 10 tahunan yang kabarnya berkebutuhan khusus tetapi berhati malaikat, meregang nyawa di tangan ayah kandung sendiri setelah mendapat KDRT hanya karena hal sepele yang biasa terjadi pada anak-anak saat sedang bermain.

Mirisnya, KDRT yang dilakukan terjadi di ruang publik, ruang yang seharusnya dapat mencegah terjadinya hal-hal semacam KDRT dan akibatnya, yang lagi-lagi gagal oleh sebab ada tendensi bahwa ranah domestik merupakan sesuatu yang tidak bisa dicampuri, dan ada ketakutan akan berurusan dengan efek hukum saat orang lain coba mencampurinya. 

Jika dalam kasus terbaru itu, seorang anak dibunuh oleh seorang ayah yang kabarnya memiliki sifat temperamental, gampang marah sampai terjadi KDRT di ruang publik yang berujung kematian bagi anak tersebut, dan berdasarkan dari informasi yang beredar bahwa KDRT di ruang publik terjadi oleh sebab adanya kesalahan sepele yang tanpa sengaja dilakukan oleh sang anak, dalam kasus pembunuhan empat anak oleh ayah kandungnya karena sebab kecemburuan, memunculkan sebuah tanya yang mungkin akan diutarakan juga oleh keempat anaknya, "Apa salah kami ayah?"