Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Nanti Kita Cerita tentang Suksesnya Semarak Merdeka Belajar Hari Ini

31 Mei 2023   18:06 Diperbarui: 31 Mei 2023   18:16 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagaimana yang sering disampaikan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim; jiwa gerakan merdeka belajar adalah gotong royong seluruh masyarakat Indonesia bahwa untuk mendidik satu orang anak Indonesia dibutuhkan keterlibatan seluruh elemen yang ada di negara tercinta ini. 

Jiwa gerakan merdeka belajar itu berangkat dari filosofi Ki Hajar Dewantara yang mengatakan bahwa konsep pendidikan merupakan proses belajar mengajar atau mendidik dalam rangka memanusiakan manusia. Dan selaras dengan tri pusat pendidikan, yakni keluarga, sekolah dan masyarakat sehingga tanpa keterlibatan berbagai elemen yang saling mendukung, maksud dan tujuan pendidikan tidak akan tercapai. 

Setiap anak Indonesia memiliki potensi yang terkandung dalam dirinya. Peran pendidikan adalah menuntun dan memberikan teladan kepada anak agar mereka bisa berkembang sesuai dengan potensinya tersebut. Demikian amanat Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara. 

Oleh karena itu gagasan merdeka belajar hadir untuk melanjutkan semangat pembebasan tersebut dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi setiap anak Indonesia untuk tumbuh sesuai dengan bakat dan minatnya sehingga nantinya mereka siap menjadi sumber daya manusia unggul yang akan membawa peradaban bangsa Indonesia semakin maju.

Hingga hari ini dan sejak kurikulum merdeka belajar diluncurkan kali pertama pada 11 Februari 2022 oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, seluruh elemen pendidikan yang mencakup pemangku pendidikan, keluarga, guru, sekolah dan masyarakat tampak menunjukkan antusiasmenya dalam menyambut, mendukung atau menerapkan kurikulum merdeka belajar. 

Keluasan kesempatan bertumbuh dan berkembang sesuai dengan bakat, minat dan potensi yang dihadirkan dalam setiap program merdeka belajar juga telah mulai diimplementasikan. Terutama oleh peserta didik melalui Program Merdeka Belajar Favorit.   

Beraneka keunggulan kurikulum merdeka dengan fleksibilitasnya, materi esensialnya, program merdeka belajar favoritnya, relevansi dan interaktifnya, perangkat ajarnya, pemanfaatan teknologi digitalnya dan berbagai keunggulan lainnya. 

Terlebih lagi dengan diluncurkannya program organisasi penggerak, guru penggerak dan program sekolah penggerak, yang menjadi daya dorong dalam mengungkit semangat setinggi-tinginya bagi seluruh peserta didik untuk ikut bergerak bersama dalam menyemarakkan merdeka belajar. 

Sampai akhir Maret 2023, Kemendikbudristek telah meluncurkan 24 episode merdeka belajar dan seiring dengan perjalanannya, terus mengawal agar Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dapat berjalan dengan baik di satuan pendidikan. Mulai dari pertama diluncurkan, kurikulum merdeka telah diimplementasikan oleh lebih dari 140 ribu sekolah dan tentunya masih akan terus bertambah.

Data tersebut didukung pula oleh berbagai bukti Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), terutama yang tampak beredar di berbagai flatform media digital. Hasil-hasil implementasi tersebut merupakan bagian dari produk keluaran merdeka belajar. Produk keluaran yang berasal dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), platform merdeka mengajar dan program merdeka belajar lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun