Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apakah Aku Hamil? Ini Jawabannya!

2 Februari 2023   13:37 Diperbarui: 2 Februari 2023   13:39 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Banyak remaja masih malu bertanya bagaimana seorang wanita bisa hamil. Sebagian besar malah lebih berani bertanya tentang seks. Ironinya, seringkali para remaja bertanya bukan pada orang yang tepat atau minimal pada orang yang berpengalaman dan berpengetahuan tentang itu. Sehingga proporsi informasi yang didapat menjadi keliru bahkan sesat. Alih-alih menerima edukasi, para remaja lebih cenderung mempraktikkannya dengan salah kaprah.

Umumnya, pertanyaan mengenai bagaimana seorang wanita bisa hamil baru mereka cari ketika dalam kondisi dirinya sedang diminta atau dibujuk untuk melakukan hubungan seks oleh pacarnya, teman dekatnya, kenalan daringnya atau tawaran bujuk rayu lainnya. Pencarian informasi terkait kehamilan juga baru dilakukan saat mengalami perubahan yang terjadi pada fisik atau fisiologisnya.

Baca juga: Hamil di Metaverse

Pertanyaan seperti apakah sentuhan tangan, ciuman, pelukan atau petting bisa menyebabkan kehamilan sangat sering diutarakan. Pertanyaan lain semisal, apakah coitus interruptus, seks oral, penggunaan kondom atau beberapa teknik seks lainnya dapat mencegah kehamilan, juga mengemuka. Satu pertanyaan yang kemudian lebih banyak diungkapkan adalah, apakah aku hamil?

Sentuhan tangan, ciuman, pelukan atau kemesraan lain sebatas tidak mempertemukan alat kelamin tidak akan menyebabkan kehamilan. Coitus interruptus, seks oral, penggunaan kondom atau teknik seks lainnya memang hanya memiliki persentase yang terbilang sangat kecil dalam memberikan kontribusi penyebab kehamilan. Tetapi intinya bukan itu. Intinya adalah tolak hamil dengan menolak berhubungan seks di luar nikah.

Oleh karena itu. Perlu diketahui bahwa para pembujuk cenderung akan melakukan ajakan berhubungan seks dengan segala cara. Termasuk memanipulasi informasi tentang kehamilan dan bahaya seks. Juga ajakan dengan menggunakan bahasa halus, samar atau sandi.  Janji manis, komitmen surga, dan kadang sumpah atas nama cinta.  

Terkait bahasa halus, samar atau sandi tentang seks, dari mana asal mulanya dan siapa pionirnya belum diketahui. Namun sebagai informasi, munculnya istilah-istilah baru seperti skidipapap, ena-ena, mantap-mantap, wik-wik, PAP TT, PAP 99, 4646, 599, IWSN, GNOC, NIFOC, PIR, CU46 dan lainnya, cenderung bertujuan untuk menghaluskan bahasa, memunculkan alternatif kata dan membuat samar untuk menyembunyikan maksud komunikasi.

Untuk diketahui, hubungan badan atau senggama sudah merupakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami. Pun sudah terdengar santun dan halus di telinga saat dijadikan topik bahasan dalam melakukan edukasi. Apakah perbendaharaan kata kita butuh alternatif lain? Tidakkah istilah skidipapap, ena-ena, mantap-mantap atau wik-wik cenderung menghaluskan bahasa justru untuk mendukung perbuatan itu di luar kesahannya?

Kecenderungan itu seolah mendapat dukungan dari istilah-istilah lain yang sengaja dikreasikan dalam bentuk bahasa sandi untuk bertujuan memuaskan hasrat biologis. Tahukah bahwa di balik arti PAP TT atau PAP 99 merupakan post a picture tete atau post a picture nine nine (99 dalam bahasa Inggris nine-nine yang diplesetkan menjadi nenen). Kedua istilah itu untuk meminta atau menandai foto payudara atau dada.

Lalu ada istilah 4646 dibaca patnam-patnam yang jika di balik membacanya merujuk pada istilah baru untuk mantap-mantap. 599 dibuat dalam samar angka yang dibaca dalam bahasa Inggris five nine nine, yang merujuk pada istilah  PAP 99. Selanjutnya ada istilah berupa akronim, IWSN untuk I Want Sex Now, GNOC untuk Get Naked On Camera, NIFOC untuk Naked In Front Of Computer, PIR untuk Parent In Room digunakan untuk menyembunyikan topik komunikasi dari orang tua. CU46 untuk See U for Sex digunakan untuk mengajak bertemu dan melakukan seks.

Semua informasi itu menunjukkan bahayanya bertanya pada orang yang tidak tepat, tidak berpengalaman atau berpengetahuan tentang kehamilan dan seks. Jawaban yang didapat justru bujuk rayu, penyesatan dan manipulasi akan kenikmatan, keindahan dan bahaya yang bisa dicegah. Tetapi jika sudah terlanjur dan kemudian bertanya, apakah aku hamil? Ini jawabannya.

Perhatikan sudah berapa lama tidak mengalami menstruasi atau istilahnya sudah berapa lama telat datang bulan. Cek dengan menggunakan testpack. Bila hasil tes menunjukkan garis dua artinya positif hamil. Untuk lebih meyakinkan segara lakukan cek ke fasilitas kesehatan. Kenali juga perubahan fisik dan fisiologis, seperti indera penciuman yang menjadi jauh lebih sensitif,  gampang mual dan muntah-muntah atau lainnya.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun