Mohon tunggu...
Sumiyati Sapriasih
Sumiyati Sapriasih Mohon Tunggu... Food Blogger -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Melengkapi Imunisasi dan Kebutuhan Nutrisi Anak

30 April 2019   19:23 Diperbarui: 30 April 2019   19:32 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam rangka menyambut Pekan Imunisasi Dunia (PID) dengan tema nasional "Imunisasi Lengkap, Indonesia Sehat" pada tanggal 24 -- 30 April yang baru saja berlangsung lalu, bersama Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan PT. Nestle Indonenesia mendukung komitment bersama untuk mewujudkan Indonesia Sehat.

Anak merupakan titipan ilahi yang harus dijaga sejak dalam kandungannya, oleh sebab itu sebagai ibu harus banyak ilmu pengetahuan yang mesti diketahui mulai dari pemberian ASI sejak lahir hingga 6 bulan pemberian ASI Exclusive, pemberian MPASI yang mengandung nutris dan Imunisasi lengkap.

Pemberian ASI hingga 6 bulan

Sejak bayi lahir hanya ASI yang harus diberikan kepada bayinya Karena ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi sejak lahir hingga 6 bulan. Pemberian ASI harus mengandung zat gizi yang diperlukan bayi terutama zat besi. Untuk tekstur, frekuensi, jumlah pemberian MPASI dinaikkan bertahap. Tidak perlu menunda jenis makanan yang tertentu kecuali terbukti alergi.

Jenis zat besi ada 2 kategori yaitu :

  • Heme berasal dari hemoglobin (daging merah), absorbsi baik, tidak dipengaruhi makanan.
  • Non Heme yaitu Absorbsi buruk,  dihambat oleh teh,serat pangan. Dipermudah dengan adanya asam dan vitamin C dan protein hewani.

Prebiotik Bifidobacterium Lactis untuk mendukung tumbuh kembang optimak si kecil :

  • Meningkatkan daya tahan tubuh.
  • Menurunkan resiko infeksi saluran cerna
  • Meningkatkan daya tahan tubuh paska vaksinasi.

Untuk mencegah penyakit  harus diberi imunisasi untuk kekebalan tubuh. Dengan imunisasi yang lengkap, tubuh bayi, anak dan remaja di rangsang oleh vaksin membentuk zat kekebalan spesifik dalam kadar yang tinggi sehingga mampu mencegah penularan, wabah, sakit berat, cacat atau kematian.

Awal penemuan vaksin pada tahun 1978, kemudian dikembangkan oleh dr, Edward Jenner yaitu prosedur vaksinasi dengan menginokulasi manusia dengan lesi dari cacar sapi (cowpox). Hal ini berdasarkan temuan beliau bahwa orang yang pernah terpapar cacar sapi memiliki pertahanan tubuh saat terpapar cacar, sehingga muncullah kata "vaksin", yang berasal dari bahasa lain "vacca" yang berarti sapi.

Jenis Jenis Vaksin :

  • Vaksin Toksoid yaitu beberapa penyakit disebabkan karena toksin atau senyawa racun dari bakteri. Sehingga vaksin pada jenis ini digunakan toksin yang diolah supaya tidak berbahaya untuk mencegah penyakit misalnya : difteri dan tetanus.
  • Vaksin hidup yang dilemahkan yaitu vaksin yang mengandung mikroba hidup yang telah dilemahkan dan tidak menyebabkan penyakit misalkan vaksin campak , gondongan dan cacar air.
  • Vaksin Inaktif yaitu vaksin yang mengandung mikroba hidup yang telah dibunuh, lebih aman dari vaksin hidup yang dilemahkan tapi stimulasi system imun lebih lemah dan kadang membutuhkan booter shot contoh hepatitis A dan rabies.
  • Vaksin Subunit yaitu vaksin yang menggunakan antigen dari mikroba yang dapat menstimulasi system imun, sedangkan vaksin konjugar adalah bagian dari vaksin subunit yang membawa antigen berbasis polisakarida contohnya hepatitis B, influenza dan HiB
  • Vaksin DNA. Jenis vaksin ini sedang dalam tahap penelitian, mekanisme kerjanya dengan menghantarkanbagian dari DNA dari sel bakteri untuk mentimulasi sistem imun, beberapa jenis vaksin ini, yang sedang dalam tahap penelitian adalah vaksin West Nila dan Zika Virus

Vaksin Bagi Bayi di Indonesia yaitu : Hepatitis B, Folio, BCG, MR -- Campak dan Rubella serta Pentavalen, DPT, HB, HIB

20190422-132228-5cc83e4ea8bc1557f2684392.jpg
20190422-132228-5cc83e4ea8bc1557f2684392.jpg
Pemberian MPASI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun