Siklus kehidupan mulai dari anak-anak, remaja, dewasa dan masa tua, karena manusia hanya melewati setiap masa satu kali, dan itu sudah kodrat ilahi. Saat muda, manusia mengorbankan kesehatannya untuk mendapatkan uang. Saat usia senja, manusia mengorbankan uang untuk mengembalikan kesehatannya. Oleh sebab itu rencanakan masa tua dengan menabung investasi dalam masa produktif, seperti istilah sedia payung sebelum hujan atau setidaknya sebelum bencana melanda diri pribadi dan keluarga.
Di usia produktif selalu ada resiko, misalnya meninggal mendadak, kecelakaan sampai cacat tetap. Sudahkah kalian memiliki perlindungan. Apa saja proteksi dan perlindungan untuk menghadapi resiko dan kepastian tersebut? Inilah paparan narasumber Bapak Panji Harsanto, SE, CFP dan Raymond Sung selaku Territory Head Manulife Indonesia dalam acara "Solusi Premium untuk menikmati Kemapanan Kini dan Nanti" atas kerja bareng Kompasiana dan Manulife Indonesia di resto Kembang Goela Jl. Jenderal Sudirman -- Jakarta Selatan.
Sosialisasi bapak Panji Harsanto, SE, CFP
Warisan sangatlah penting, tujuannya agar ahli waris masih bisa melanjutkan hidup ketika pencari nafkah meninggal, namun kalau untuk ahli waris sebaiknya jangan menunjuk anak dibawah umur sebagai ahli waris, karena anak dibawah umur masih cacat hukum atau belum sah dalam hukum. Warisan bisa berupa asset tanah, propert, mobil, emas atau bisnis yang bisa diserahkan ke ahli warisnya. Bagaiman kita harus memikirkan untuk membayar pajak dan biaya pemeliharaan, justru jadi menyusahkan ahli waris.
Sudahkan anda memiliki dana darurat? Ternyata dana darurat bukan hanya tabungan saja. Masih ada instrument investasi seperti deposito dan logam mulia. Dana darurat digunakan ketika anak sakit besarnya 6x penghasilan bulanan.
Bila mempunyai bisnis, pisahkan keuangan usaha dengan keuangan pribadi, usahakan bisa menggaji diri sendiri, gunakan 10% untuk dana sosial, 20% untuk investasi dan proteksi dari 100% gaji
Inilah Komposisi Pengaturan Dalam perhitungan income vs expenses Â
Sosialisasi Raymon SungÂ
Manulife sudah berdiri 33 tahun yng lalu di Indonesia dengan 9 ribu staff dan 2,4 juta klien yang telah tersebar di 24 kota sejak tahun 1985. Menurut survey banyak orang yang masih meragukan klaim asuransi jika masuk asuransi kesehatan. Namun, Manulife Indonesia adalah perusahaan yang membayar klaim paling besar pada saat bencana Palu serta membantu untuk bangkit melanjutkan hidup dengan optimis guna maraih mimpi dan aspirasi di masa depan untuk warga Palu. Pada tahun 2017 Manulife Indonesia sudah mencairkan klaim sebesar 6,6 triliun, bahkan dalam 1 jam mencairkan kalim sebesar 700 juta.