Banyak teori yang mendefinisikan tentang pengertian pendidikan. Teori-teori yang lahir dari pemahaman tersebut cenderung menyatakan bahwa pendidikan menjadi sarana bagi manusia untuk mencapai perkembangan dan kebahagiaan.
Manusia yang dimaksud cenderung dimaknai sebagai perseorangan. Bukan sebagai seluruh anggota masyarakat atau bangsa di dalam suatu negara.
Bila pendidikan hanya dimaknai sebagai sarana untuk mencapai keberhasilan pribadi, maka kemajuan bangsa akan sulit terwujud. Mengingat keberhasilan tersebut sekadar untuk memenuhi kepentingan diri praibadi.
Agar pendidikan membawa perubahan yang lebih baik terhadap kemajuan bangsa, ketiga faktor harus dibenahi.
Faktor-faktor tersebut, meliputi: pertama, sistem pendidikan, metode pembelajaran, dan guru; Kedua, orangtua siswa; Ketiga, siswa.
Faktor Sitem Pendidikan, Metode Pembelajaran, dan Guru
Disinggung di awal bahasan bahwa pendidikan anak dimulai semasih berupa janin di dalam kandungan. Sejak anak berusia 0-5 tahun, pendidikan karakter yang ideal baginya. Di masa itu, anak juga belajar bersosialisasi bersama kawan-kawan sebaya dan sepermainannya.
Pada usia 5-7 tahun, anak belajar di Taman Kanak-Kanak (TK). Sewaktu sekolah, anak mendapat pelajaran menyanyi serta pengenalan huruf dan angka. Pelajaran tersebut dimaksudkan agar anak bisa membaca dan berhitung sewaktu duduk di kelas I Sekolah Dasar.
Sewaktu duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP), anak mendapatkan banyak pelajaran. Bukan hanya Ilmu Bahasa, namun pula Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Ilmu Eksakta, Olah Raga, Kesenian, dan Agama.