Mendidik anak untuk mandiri menjadi satu hal mutlak bagi orang tua. Agar bisa berdiri sendiri dan menentukan keputusan pada waktunya. Tidak hanya untuk masa dewasa nanti tapi saat anak jauh dari jangkauan orang tua.
Kemandirian tersebut berbentuk sikap yang dilatih sejak kecil. Serta kemandirian dalam mengambil keputusan. Jangan sampai anak didikte untuk melakukan hal seperti yang diinginkan orang tua. Tapi menjadi seorang anak yang mampu menentukan keinginan sendiri namun dalam koridor bimbingan orang tua.
Namun namanya juga anak, sifat manja itu pasti ada. Apalagi saat bersama ibunya, manjanya pasti berlebih. Saat sudah remaja atau dewasa, saat berpisah jarak dalam kesehariannya, saat bertemu pasti maunya bermanja-manja. Â Bukan berarti kemandiriannya memudar, tapi naluriah anak pada orang tua biasanya muncul begitu saja.
Seperti saat bulan puasa seperti ini, anak-anak manjanya luar biasa. Tidur minta dibangunkan, makan minta diambilkan dan lain sebagainya.
Kemanjaan Anak saat Puasa
Pada saat berkumpul dengan teman-temannya, anak yang sudah dididik untuk mandiri, biasanya akan mampu membawa diri. Dia akan menjadi pemimpin dan suka membantu temannya dengan senang hati.
Akan berbeda saat di rumah, apalagi di bulan Ramadhan. Seperti si kecil, biasanya akan meminta menu makan yang di masak oleh orang tuanya sendiri. Meskipun biasanya makan di luar tidak masalah.
Saat makan minta diambilkan. Padahal jika dilihat makanan dekat dengannya. Tapi alasan lemas habis puasa atau masih ngantuk saat sahur menginginkan makan diambilkan orang tuanya.
Kadang-kadang minta disuapi, terutama saat sahur. Masih dengan mata terpejam, makan sambil disuapi. Tapi hal ini tidak saya biasakan, hanya pada saat dia kurang tidur karena tadarus atau pengajian baru saya lakukan.
Nah, Si Adik yang lebih manja lagi. Saat dibangunkan pasti minta dicium dulu. Kurang afdol katanya kalau belum dicium keningnya. Selanjutnya minta gendong pergi ke meja makan. Untung masih kecil, kalau tidak, pinggang ibunya bisa minta reparasi. Meskipun selepas duduk di depan meja makan dibayar dengan ucapan terima kasih dan ciuman di pipi. Akhirnya tak terasa lelah dan kantuk yang tersimpan tadi. Berganti bahagia karena sikapnya yang membalas kasih sayang orang tua dengan cinta.
Bincang Nasehat di Meja Makan