Pepatah mengatakan manusia tempatnya salah dan lupa. Pepatah yang sering digunakan oleh seseorang untuk berkilah saat melakukan kesalahan ataupun lupa dengan sesuatu hal.
Bagi seseorang yang lupa berharap permakluman atas kealpaannya. Di sisi lain orang lain yang merasa dirugikan dengan lupa sering berseloroh dengan mengatakan, tiada maaf bagimu. Padahal jika dirunut, hal itu tidak sesuai ajaran Rasulullah. Namanya sesama manusia harus saling memaafkan. Allah saja pengampun. Apalagi kita sebagai ummatNya.
Bicara masalah lupa, jadi ingat dengan kejadian masa kecil. Di mana saat puasa sering lupa makan atau minum. Pada saat pulang sekolah tiba-tiba minum. Waktu main tanpa sengaja beli jajan dan memakannya bersama-sama teman.
Saat itu entah lupa atau disengaja nggak tau ya. Namun ada intinya kesalahan dan lupa anak-anak di maafkan.
Kejadian semacam itu tidak hanya terjadi pada anak-anak. Orang dewasa pun pernah mengalami. Diceritakan seorang ibu sedang mengobrol dengan saya. Waktu itu saya mengepak makanan kecil untuk saya jual. Ibu dan saya bicara satu dua hal sangat asyik. Hingga sampai pada komentar tentang makanan di depan kami. Tanpa sengaja ibu itu makan satu, dua, lalu berkomentar tentang rasanya.
Eh, setelah beberapa saat dia pukul saya sekuat-kuatnya sambil menangis dan tertawa.
"Aku puasa, kenapa aku makan?" Rutuknya. Saya sejurus kemudian baru menyadari, ternyata dia puasa dan lupa, sampai makan makanan tersebut.
Kami sampai terpingkal-pingkal mengingat hal tersebut. Hingga menyeka air mata. Kejadian yang sangat lucu karena dialami oleh orang dewasa. Tapi sekali lagi manusia adalah tempat salah dan lupa. Jadi lupa tersebut dimaafkan. Puasa bisa dilanjutkan.
Bagaimana? Banyak  pengalaman sebenarnya namun tak mungkin saya ceritakan. Kalau pengalamanmu selama Ramadhan bagaimana?
-Ummi Azzura Wijana-