Mohon tunggu...
Amos Sumbung
Amos Sumbung Mohon Tunggu... Wiraswasta - bekerja disebuah CSO dan menjalankan bisnis kopi kecil-kecil di Manokwari.

Suka jalan-jalan terutama gratisan (kerja sambil jalan)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Selat Sagawin, Raja Ampat

7 Mei 2015   22:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:16 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah 5 tahun tidak mengunjungi salah satu tempat paling populer di Dunia, Raja Ampat, akhirnaya kesempat itu datang juga. Seminggu yang lalu tepat  hari buruh sedunia saya bertolak dari Kota Sorong dengan menggunakan perahu fiber berukuran kecil bertenaga mototor tempel 15 PK 2  buah menuju Kampung Solol di selat Sagawin distrikk Salawati Utara. Selat Sagawin sediri merupakan selat yang diapit oleh pulau Batanta dan pulau Salawati yang merupakan pintu masih dari pelayaran yang masuk ke wilayah Papua. Tiga hari berada di daerah ini saja saya menyaksikan beberapa kapal pelni, pesiar, konteiner hingga kapal tanker lalu lalang di selat ini.

Dua jam tidak terasa, perahu sudah memasuki kampung kecil yang berada di tepi pantai dengan latar belakang perbukitan hijau dengan hutan perawannya. Solol, kampung kecil berpenduduk lebih dari 100 kepala keluarga. kala itu sore hari dengan cahaya matahari tenggelam yang terpapar di bukit belakang kampung semakin memperindah suasana kampung.

Salawati memang tidak sesohor wilayah Batanta Utara, Waigeo Barat atau Misol, tapi hal ini yang menjadi salah satu yang memotivasi saya berkunjung ke sana. Memang masih banyak tempat yang tersembunyi di Raja Ampat. Selain itu ada kalanya kita butuh tempat yang privasi seperti ini. Seolah-olah kita adalah pemilik dari sebuah pantai berpasir putih lembut dengan air laut yang tenang tanpa glombang dan bisa berenang, snorkeling, diving tanpa ada pesaing.

1431013270755132210
1431013270755132210

Pantai indah berjejer sepanjang Sawalati utara.Dari Pulau Salawati juga kita bisa menyaksikan pantai-pantai yang terbentang di pulau Batanta Selatan. Kosong dan hanya terdapat beberapa perkampungan penduduk yang sporadis dan jumlah penduduk yang sedikit.

Bicara keindahan bawa laut, Raja Ampat tidak perlu disanksikan lagi termasuki sepanjang pantai utara Salawati. Ketika dalam perjalanan menuju ujung selat Sangawin, saya sampai terkaget - kaget dengan pemandangan karang yang sangking jernihnya air laut,  terlihat jelas dari atas perahu yang saya tumpangi. Seakan-akan perahu akan menabrak dan akan kanndas di atas karang namun saya salah, karang masih jauh dibawah permukaan air. spektakuler!

14310128881256228583
14310128881256228583

Ada sebuah situs yang sedang dibangun di ujung pulau Salawati bagian utara. Salah satu alasan dibangunnya situs ini adalah karena selat Sagawin merupakan pintu masuk semua kapal yang masuk ke Sorong. Artinya semua mata bisa menyaksikan situs ini ketika akan memasuki wilayah Raja Ampat, Sorong atau Papua.

Situs berupa patung Jesus yang tingginya belasan meter menghadap ke arah barat. Saat kesana, saya belum bisa menyaksikan seluruh bagian patung dari arah laut karena masih tertutup oleh banyaknya pohon. nyaris hanya kepala dan sebagian badan yang terlihat dari arah laut.

Aktivitas wisata di Salawati Utara ini adalah pantai, pantai dan pantai. Bangun pagi, siang, hingga sore waktu saya habiskan dengan berenang dan snorkeling atau sekedar berleyeh-leyeh di pantai yang sunyi. Seolah-olah saya berada di dunia lain dan saya adalah pemiliknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun