Mohon tunggu...
Sumarno
Sumarno Mohon Tunggu... Guru - percayalah, berbuat baik tidak pernah salah

mencoba meracau

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Toleransi atau Takut Disebut Manusia Tidak Toleran?

28 Desember 2019   08:27 Diperbarui: 28 Desember 2019   08:33 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tulisan ini hanya ingin menyampaikan hal yang mengganjal dalam hati, tentang sebuah fenomena yang disebut dengan TOLERANSI.

Toleransi antar umat beragama, setahu saya itu berarti tentang menghargai umat beragama lain yang berbeda dengan kita, menghargai disini setahu saya hanya berarti bahwa kita tidak boleh mengganggu ketika umat beragama lain sedang melakukan ibadah sesuai dengan agama yang ia anut, pun sebaliknya, kita tidak akan diganggu ketika sedang menjalankan Ibadah sesuai dengan agama yang kita anut. Hal itu bertujuan untuk menjaga kerukunan warga negara (katanya)

Saya tidak tahu sebenarnya bagaimana "batasan" dalam kita bertoleransi. tapi rasa-rasanya dewasa ini kita terlalu berlebihan ketika berlaku toleransi. terkadang terkesan kita justru ikut kedalam ibadah agama lain tersebut.

Kita ambil contoh peristiwa yang baru saja kita lewati, umat agama kristen sedang merayakan hari Raya Natal. sebagaimana biasanya, yang paling sering disebut dalam acara ini adalah toleransi umat muslim terhadap hari raya Natal. Kalau kita lihat, atau yang saya lihat, rasa- rasanya umat Islam saat ini terlalu berlebihan dalam menyikapi toleransi.

Dulu setahu saya toleransi yang sering terdengar hanya sekedar membantu keamanan misalnya, mengucapkan selamat natal misalnya, tetapi kita lihat sekarang, ketika ada berita bahwa ada acara shalawat dan tarian sufi ketika ada acara natal.

Ini untuk menjaga perdamaian dan kerukunan ? ini berlebihan atau tidak? atau hanya saya yang menganggap ini berlebihan? atau otak saya ini yang salah? atau saya orang yang tidak toleran? saya sendiri bingung

Rasa - rasanya sekarang ini bahkan umat Nasrani itu tidak perlu lagi deh merayakan hari raya Natal dan tahun baru. kenapa? ya karena umat islam telah merayakannya. Rasa- rasanya sekarang ini beberapa umat muslim pun memiliki hari raya baru, yaitu hari raya Natal(?).

Entahlah saya juga bingung dan berharap ada yang berkenan untuk menjelaskan pada saya, (saya ucapkan terimakasih). Bila seperti ini berkembang mungkin nanti ada acara " menyanyikan halelujah di masjid saat menjelang Hari Raya Idul Fitri. ada acara Penabuhan Rebana saat hari raya Nyepi dll. (Lucu) (Ngeri)

Eh saya mau tanya, sebenarnya kita itu Toleransi atau hanya sekedar takut dianggap "Manusia Yang Tidak Toleran" (?)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun