Mohon tunggu...
Sumarjiyati sumarjiyati
Sumarjiyati sumarjiyati Mohon Tunggu... Guru - Seorang Guru PAI SD. Aktif di komunitas Aisei dan Lagerunal.

Menulis baginya sesuatu yang buatnya bahagia, bahagia bisa berbagi, menulis bisa memanjangkan umur dan mengukir sejarah. Tulis yang kamu lakukan lakukan yang kamu tulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Secangkir Kopi Hitam

17 September 2022   13:48 Diperbarui: 17 September 2022   13:54 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gemuruh hujan hadir tanpa permisi

Menyapa malam pekat yang dingin

Kususuri dengan penuh cinta

Ku menunggu hadir menyapa

Pagi menyeruak lasak

Sejuk embun, semesta menyapa

Mengabarkan pada segenab penghuni bumi

Cerah datang menjelang

Mentari dengan kehangatanya menemani hingga jingganya

Temaram senja datang menyapa

Tak pernah hilang dari benak jiwa 

Biarlah hati yang bicara, tentang hal yang sebenarnya

Secangkir kopi hitam yang biasa kita nikmati

Temani kita bercerita tentang indahnya mimpi

Tentang jalan yang telah kita lewati

Tentang rumah kecil nan asri

Secangkir kopi hitam setia menemani

Tak kan lekang oleh keadaan apapun

Karena janji suci tlah terpatri

Hingga terwujud segala mimpi

Tetap ada dan jangan berlalu

Segersang apapun jalan terjal itu

Bersama secangkir kopi  hitam

Kita nikmati alunan indah rintik hujan

Gunungkidul, 17 September 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun