Mohon tunggu...
Sumardianto
Sumardianto Mohon Tunggu... Calon Pegawai Negeri Sipil -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Transparan dan Akuntabel, 2 Hal yang Masih Diragukan!

8 Maret 2019   23:58 Diperbarui: 9 Maret 2019   00:30 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

September 2018, awal mula desas desus pembukaan seleksi pegawai negeri sipil tahun anggaran 2018 mulai beredar di hampir seluruh media sosial. Saat itu saya masih bekerja pada sebuah perusahaan swasta dan bercita-cita untuk mengikuti tahapan-tahapan seleksi tersebut dengan kemudian memohon ijin kepada atasan untuk dapat mengikuti tahapan-tahapan tersebut, Alhamdulillah atas ijin dari Allah SWT, permohonan saya dikabulkan oleh atasan.

Memasuki akhir September 2019, akhirnya alamat situs pendaftaran seleksi CPNS pun dibuka, seperti yang kita ketahui bersama begitu besarnya animo masyarakat dalam menyambut seleksi CPNS ini, tak jarang alamat situs tersebut kemudian menjadi "down" bahkan kemudian tidak dapat diakses selama beberapa saat.

Berawal dari cita-cita saya yang begitu besar untuk mengikuti tahapan seleksi ini (setelah gagal pada 2014  dan tidak memiliki kesempatan pada tahun-tahun berikutnya karena lokasi kerja) mencoba men-submit pendaftaran sampai dengan puluhan bahkan ratusan kali saya lakukan sampai akhirnya berhasil terdaftar.

Tak hanya sampai disitu, proses seleksi ini memang sebuah tahapan panjang dan tentunya sangat melelahkan, "Tahapan Panjang" bagi para peserta seleksi karena jeda waktu di tiap tahapan seleksi begitu panjang dan tidak jarang mengalami penundaan hasil seleksi, "Melelahkan" tentu kata ini lah yang dirasakan oleh para aparatur negara baik panitia seleksi pada instansi maupun panitia seleksi nasional.

Tak jarang pula selama prosesi tahapan-tahapan tersebut banyak sekali Pro dan Kontra dari para peserta seleksi, misalkan saja passing grade yang terlalu tinggi sehingga menyebabkan banyak yang tidak mampu mencapainya, hingga akhirnya dikeluarkan lah Permenpan nomor 38 tahun 2018 yang isinya diberikan kelonggaran bagi peserta yang tidak mencapai passing grade dengan system ranking, hal ini dilakukan guna menghindari GAP yang terlalu besar antara jumlah formasi dengan jumlah peserta yang mencapai passing grade.

Namun tak hanya sampai disitu, Pro dan Kontra tetap bergaung setelah tahapan akhir seleksi. Banyak peserta yang merasa dirugikan, yang awalnya sudah mampu mencapai passing grade kemudian harus kalah dalam seleksi kemampuan bidang dengan peserta lain yang awalnya tidak memenuhi passing grade. Tentu hal ini menjadi dilema bagi para peserta khususnya peserta yang mampu memenuhi passing grade dan kemudian merasa dirugikan dengan hadirnya Permenpan nomor 38 tahun 2018.

Bagaimana Dengan Saya ?

Kembali ke diri saya pribadi, terlepas dari pro dan kontra yang terjadi selama proses tahapan seleksi CPNS tahun 2018. Saya salah satu yang berhasil mencapai Passing Grade, dan sampai pada akhir tahapan seleksi saya dinyatakan Lulus sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil.

Eits, tidak hanya sampai disitu, masih ada proses lainnya yang menunggu yaitu pemberkasan dan pemanggilan.

Eng Ing Eng, Alhamdulillah akhirnya saya mendapat informasi berupa surat mengenai kapan saya mulai bekerja pada instansi yang saya pilih, Bahasa kerennya "TMT (Terhitung Mulai Tanggal) begitu kira-kira yang saya denger dari beberapa rekan PNS .

Apa kemudian korelasi Transparansi dan Akuntabilitas dengan cerita pribadi saya?

Pertanyaan inillah yang kemudian menarik bagi saya dan tentunya bagi sebagian besar orang diluar sana, baik yang sudah pernah mengikuti tahapan seleksi CPNS maupun yang baru akan mencoba mengikuti tahapan seleksi CPNS.

Perlu diketahui, tahapan seleksi CPNS diantaranya adalah pendaftaran -- seleksi administrasi -- seleksi kemampuan dasar (dengan system komputerisasi) -- seleksi kemampuan bidang (beragam dan berbeda setiap instansi) -- integrasi nilai SKB dan SKD -- pemberkasan -- pemanggilan.

Lets We Start!

Transparansi atau keterbukaan, hal ini menjadi sangat penting ditengah kurangnya Trust masyarakat pada setiap proses seleksi CPNS dari tahun ke tahun. Contohnya masih saja ada isu-isu di tengah masyarakat bahwa tanpa memiliki keluarga dekat, mustahil seseorang akan bisa bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara atau kemudian berapa besaran uang yang harus dikeluarkan ketika akan masuk di sebuah instansi.

Hal-hal yang masih menjadi isu ditengah masyarakat diatas, sebaiknya segera dibuang jauh-jauh. Mengapa ? karena tingkat transparansi pada seleksi CPNS yang saya ikuti dan tentu saja seleksi ditahun-tahun berikutnya, sudah sangat sangat transparan, tidak ada lagi yang disembunyikan, disisipkan atau bahkan dititipkan dan tentu saja semua proses di infokan dan dilaporkan secara online.

Pada seleksi administrasi misalnya, bukan lagi hanya nama-nama peserta yang lulus seleksi administrasi saja yang ditampilkan namun juga seluruh nama peserta yang tidak lulus pun ditampilkan dan juga disertai alasannya.

Maju ke tahap selanjutnya seleksi kemampuan dasar, dengan menggunakan sistem komputrisasi yang diberi nama "CAT" setiap peserta seleksi diberikan kemudahan akses hasil seleksinya secara real time setelah mengerjakan tes dan juga bisa melihat hasil seleksi peserta lainnya secara real time yang artinya tidak mungkin akan dengan mudah bisa dimanipulasi. 

Ditahapan berikutnya, yaitu seleksi kemampuan bidang, memang terdapat perbedaan dari masing-masing instansi terkait materi yang akan menjadi bahan seleksi. Namun kemudian setelah tahapan ini masih ada tahapan integrasi nilai Seleksi Kemampuan Dasar dan Seleksi Kemampuan Bidang, Integrasi dilaksanakan oleh instansi terkait besama dengan Badan Kepagawaian Nasional, yang tentu saja akan menampilkan hasil akhir yang transparan dan akuntabel.

SIMPULAN
Dari cerita pengalaman saya diatas, saya ingin menjadikan diri saya sebagai saksi hidup bagaimana proses seleksi CPNS di negeri kita tercinta ini sudah sangat transparan dan akuntabel, tak ada lagi sanak keluarga pejabat yang dititipkan maupun sejumlah uang yang harus dibayarkan. Semua proses dimulai dari pendaftaran sampai dengan pertama kali anda menginjakan kaki di instansi yang kita pilih adalah Gratis.

Peluang bagi kita semua sama besarnya untuk dapat menjadi seorang abdi negara.

 Untuk itu saya mengajak kawan-kawan milenial untuk jangan ragu ketika memutuskan bercita-cita menjadi seorang aparatur sipil negara karena sistem seleksi Transparan dan Akuntabel, karena bagi saya pribadi menjadi seorang Aparatur Sipil Negara bukan lagi tentang mengejar materi semata, namun bagaimana menjadikan pekerjaan ini sebagai ladang pahala bagi modal kita menuju akhirat kelak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun