Mohon tunggu...
Sumardi
Sumardi Mohon Tunggu... Wiraswasta - long life education

Freelance Writer

Selanjutnya

Tutup

Politik

Waspada, Ada Upaya Pembelokan Sejarah Oleh PKI

22 September 2017   14:35 Diperbarui: 22 September 2017   16:11 713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Komunis dan kekuasaaan sekarang adalah, dua hal yang satu sama lain berbeda. Karenanya, mengaitkan kedua hal tersebut adalah, cacat logika dan terkesan mengada - ada.

Isu PKI mencuat kepermukaan ditengah merebaknya upaya, untuk menghilangkan jejak sejarah kekejaman PKI masa silam.

Sejarah kelam bangsa ini harus diluruskan, generasi muda mesti mengetahui bahwa, Pancasila sebagai dasar Negara pernah di obok - obok eksistensinya oleh PKI.

Dalam mengeksekusi misinya, PKI menggunakan cara bar - bar, ulama dan santri dibunuh, hingga tujuh jendral AD.

Pelajaran tentang kebiadaban PKI kini dihapus di buku pelajaran sekolah. Ini juga mengonfirmasi bahwa, PKI sedang membelokkan sejarah kekejamanya.

Kita masih punya TAP MPR nomor 25 tahun 1966, tentang pembubaran PKI yang menjadi rujukan konstitusi.

Kegiatan penyebaran atau pengembangan paham Komunisme, Leninisme, dan Marxisme dalam berbagai bentuk jelas dilarang di seluruh wilayah NKRI.

Pemutaran film G30S/PKI yang di instruksikan Jendral Gatot Nurmantyo, patut diapresiasi dan didukung bersama.

Sang Jendral nampaknya resah, karena anak - anak muda sekarang tidak paham sejarah bangsanya sendiri.

Meluruskan sejarah bangsa adalah tanggung jawab bersama, ditengah ada upaya membelokkan sejarah dari segelintir anak Negeri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun