Mohon tunggu...
Healthy

Solusi Deteksi Kanker Neuroblastoma pada Anak

18 Februari 2019   14:06 Diperbarui: 19 Februari 2019   12:27 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://twitter.com/humasbatan

Penyakit kanker adalah penyakit mematikan yang dapat menyerang siapa saja baik laki-laki ataupun perempuan, dewasa maupun anak-anak termasuk bayi. 

Menurut catatan dari Departemen Kesehatan RI, penderita kanker setiap tahunnya diperkirakan mencapai 200.000 penderita baru. Dari jumlah tersebut diperkirakan setiap tahunnya ada sekitar 4.000 anak yang menderita kanker, di antaranya adalah jenis kanker neuroblastoma. 

Neuroblastoma merupakan tumor embrional sistem saraf simpatis pada bayi dan anak yang berasal dari sel krista neural primordial dimana secara normal dapat mempengaruhi fungsi medulla adrenal dan ganglia simpatis, merupakan tumor ganas tersering pada anak setelah leukemia, tumor otak, dan limfoma maligna. Beberapa kasus penderita neuroblastoma telah ditemukan di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta. 

Neuroblastoma merupakan proses keganasan pada anak, sekitar 500-525 kasus terdiagnosa setiap tahunnya atau 8-10% dari seluruh kasus keganasan pada anak di dunia. 

Insiden tahunan terjadi pada 10 per 1 juta kelahiran hidup. Neuroblastoma lebih sering terjadi pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan. Etiologi pasti neuroblastoma belum diketahui secara pasti, dapat dikatakan berhubungan dengan faktor genetik dan faktor lingkungan.

Meta-Iodobenzilguanidin atau MIBG adalah senyawa obat yang memiliki kemiripan struktur dengan norepinephrin atau noradrenalin yang selektif terakumulasi di dalam kelenjar adrenal sehingga apabila ditandai dengan I-131 radioaktif dapat digunakan untuk diagnose ataupun radioterapi tertuju pada tumor atau kanker kelenjar adrenal seperti neuroblastoma. 

Radioisotope Iodium-131 merupakan radioisotope pemancar partikel beta dengan nergi maksimum 610 KeV dan juga pemancar gamma pada energi 364 KeV (81 %)  dengan waktu paruh 8,04 hari sehingga dapat digunakan untuk keperluan diagnosa maupun terapi.

Radiofarmaka Meta-Iodobenzilguanidin bertanda radioisotope I-131 atau 131I-MIBG adalah radiofarmaka yang telah dikenal dan digunakan secara rutin di berbagai Negara di dunia karena spesifik untuk diagnosa maupun terapi kanker neuroblastoma serta jenis kanker neuro endokrin lainnya seperti pheochromocytoma, paraganglioma, dan carcinoid medullary thyroid.

 Radiofarmaka senyawa bertanda 131I-MIBG telah berhasil dikembangkan dan dibuat Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka agar masyarakat Indonesia khususnya pengguna dapat memperoleh layanan kesehatan ini di tanah air dengan produksi dalam negeri. 

Hal ini sangat penting, karena produk ini sulit jika harus diimpor dari luar negeri mengingat harus segera digunakan setelah dibuat (terkait dengan waktu paruh/life time yang pendek), sehingga tidak dapat disimpan dalam waktu lama. Sebagai bahan diagnosis radiofarmaka senyawa bertanda 131I-MIBG telah mendapat ijin edar dari Badan POM. Radiofarmaka ini dapat digunakan untuk mendeteksi kanker neuroblastoma, termasuk sebarannya. Hasil diagnosis ini sangat diperlukan untuk menentukan tindakan yang tepat. Diagnosis ini masih sulit dilakukan dengan metode lainnya.

Sumber: Laksmi, dkk, Evaluasi Penandaan I-131 IMBG Radiofarmaka Diagnosa dan Terapi Neuroblastoma, Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka BATAN

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun