Mohon tunggu...
Sulvi Faujiah
Sulvi Faujiah Mohon Tunggu... Penulis - Jiah

Mahasiswa IAIN Jember Prodi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam HMPS ES bidang Keilmuan Tim Redaksi Majalah D'economic IAIN Jember E-mail sulvieka2@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Suara Perempuan, "Kekerasan terhadap Perempuan"

31 Januari 2018   07:29 Diperbarui: 6 Februari 2018   06:15 1174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perempuan adalah tokoh yang yang paling berpengaruh terhadap bangsa, dibalik negara yang maju dibelakangnya ada perempuan hebat yang mendukungnya. Kaum perempuan perlu dihargai dan di hormati sebagaimana mestinya, bukan disiksa dan disakiti. Pentingnya lagi perempuan adalah tiang negara, rusaknya perempuan maka negara itu pun juga rusak. 

Maraknya kekerasan terhadap perempuan di lingkungan kita, membuat saya berfikir dimana hak asasi perempuan yang seharusnya mereka peroleh?. Angka kekerasan terhadap perempun bertambah tiap tahunnya, hiruk-pikuk kekerasan terdengar dimana-dimana, siapa yang melakukannya? laki-laki yang tidak bermoral lah yang menjadi aktor utama yang berada dibelakang semua ini. 

Negara ini sudah berada diujung tanduk, seperti akal yang kehilangan budi pekertinya, kekerasan yang dilakukan tanpa pandang bulu, semua emosi dilampiaskan kepada kaum perempuan, kekerasan fisik maupun psikis.

Sifat laki-laki yang di dominasi sebagai pemimpin dan bertanggung jawab mungkin hanya topeng belaka. Berita mengenai perempuan yang tertindas masih terdengar di negara ini, faktanya kekerasan terhadap perempuan terjadi dimana-mana. 

Disini saya mengambil contoh kekerasan terhadap perempuan yang terjadi disekitar lingkungan saya seperti kekerasan dalam rumah tangga, sering kali terjadi kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh laki-laki yang tidak bermoral. Keributan tersebut berdampak pada orang-orang disekitar lingkungan saya karena merasa terganggu adanya kekerasan terhadap perempuan. 

Banyak masyarakat yang melerai adanya keributan tersebut namun tidak pernah dihiraukan oleh laki-laki yang tidak bermoral tersebut. Kita tahu bahwa perempuan adalah orang yang paling berjasa di kehidupan kita, tapi kenapa perempuan juga yang menjadi sasaran dalam kekerasan. 

Dalam kejadian ini dampak yang diperoleh masyarakat sekitar terutama kepada anak kecil, karena perbuatan yang seharusnya tidak dilihat oleh anak kecil yang tidak tahu apa-apa, hal ini bisa berdampak buruk pada pemikirannya, karena kita sebagai orang yang berpendidikan harus mengajarkan hal-hal yang baik untuk generasi kita. Perbuatan buruk yang dilihat oleh anak kecil akan melekat di memori anak kecil tersebut, sehingga pemikirannya akan merujuk dari apa yang dilihatnya.

Adanya kekerasan terhadap perempuan yang sudah saya contohkan diatas disebabkan oleh laki-laki yang tidak bermoral yang tidak bisa menyelesaikan urusan dalam rumah tangganya secara baik-baik bukan malah melakukan tindak keji seperti ini, perempuan juga manusia, perempuan punya hak untuk berpendapat.

Kekerasan terhadap perempuan menjadi hal yang harus di khawatirkan dan di perangi saat ini. Jangan biarkan kedudukan atau hak perempuan ditindas oleh rendahnya moral manusia. 

Moral yang rendah telah merusak karakter dan perilaku yang telah tertanam pada diri manusia. Kekerasan sudah tidak lagi menjadi hal yang asing di mata masyarakat dan sudah menjadi hal yang biasa terjadi di sekitar lingkungan kita. Seharusnya pemerintah serta badan-badan yang menangani anti kekerasan harus lebih aktif lagi dan diharapkan mensosialisasikan mengenai tindak anti kekerasan terhadap perempuan di berbagai daerah. 

Agar masyarakat tahu pentingnya saling menjaga hak asasi manusia dan bertindak sesuai moral. Dalam pembentukan ormas-ormas anti kekerasan terhadap perempuan juga sangat mendukung. Sebaiknya setiap desa harus memiliki ormas yang mengatur dan menangani tindak perbuatan kekerasan dilingkungannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun