Mohon tunggu...
Sulthon Hanif Ghoozi Fathoni
Sulthon Hanif Ghoozi Fathoni Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Saya mahasiswa jurusan S1 Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya. Hobi yang sering saya lakukan untuk mengisi waktu luang saya ialah olahraga, seperti workout dan juga bermain game.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Seberapa Penting Sih Healing Itu?

27 November 2022   19:11 Diperbarui: 27 November 2022   22:48 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi healing (Sumber: Freepik)

Self Diagnose

Di zaman sekarang ini banyak anak muda yang pintar dan merasa dirinya mandiri, serba tau dikarenakan adanya sosial media. 

Tersebarnya informasi atau kata kata mengenai sesuatu masalah yang mengarah ke healing di sosial media sehingga mereka mencocokkan dirinya dengan informasi tersebut dan merasa bisa memecahkan masalahnya sendiri serta membuat kesimpulan sendiri bahwasanya mereka butuh healing, itulah salah satu penyebab kenapa anak muda sekarang mudah mengatakan untuk butuh healing.

Karena sekarang ini media sosial memberikan informasi yang sangat kaya, kita merasa bisa memecahkan masalah kita sendiri. Ini adalah self diagnosis yang tidak hanya terjadi pada orang muda tetapi terjadi pada generasi yang lebih tua juga. 

Dari usaha untuk memecahkan masalah sendiri itu tadi timbullah yang namanya overthinking, overthinking yang dialami orang muda saat usia disekitar 25 tahun biasa disebut quarter life crisis.

Quarter life crisis tidak dialami oleh generasi tua jaman dahulu karena hidupnya memang pada umumnya sedang berjuang dan susah. 

Sekarang anak muda mudah cemas karna melihat anak seumurannya telah menunjukkan keberhasilannya, dan hal ini juga memicu kalangan anak muda cenderung overthinking. 

Overthinking membuat anak muda dengan mudah mengatakan bahwa mereka butuh healing karena kejenuhan akibat banjirnya informasi pada media sosial, yang tidak dapat mereka saring dengan baik.

Coping Stress

Generasi sekarang memang lebih memperhatikan kesehatan mental, tapi pemahaman tentang menjaga kesehatan mental atau menghadapi stres masih bisa dibilang rendah karena jarang dibahas didunia pendidikan. 

Ada mahasiswa yang mengatakan stress akan dunia perkuliahan dan butuh healing selama 6 bulan, ketika dia merasa cape, jenuh, stres tidak bisa dibilang kalau mahasiswa tersebut tidak butuh healing, namun cara coping stressnya yang harus diubah karena cenderung dikatakan manja jika membutuhkan waktu healing yang sangat lama selama 6 bulan. Jadi coping stress di sini lebih diartikan sebagai tindakan untuk mengatasi situasi yang penuh tekanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun