Mohon tunggu...
Sulthan Fariq Andwito
Sulthan Fariq Andwito Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa KKN

Halo semuanya!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Undip Menyebarluaskan 8M Protokol Kesehatan dan Cara Membuat Alat Injak Hand Sanitizer

2 Agustus 2021   20:41 Diperbarui: 2 Agustus 2021   21:03 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desain pamflet dan poster 8M/DOKPRI

Semararang (2/8/2021) - Indonesia kini sedang menerapkan kebiasaan pembatasan darurat yang dikenal dengan istilah PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). 

Dengan pembatasan PPKM ini, Masyarakat Indonesia diharapkan tetap beraktivitas seusai dengan standar protokol kesehatan yang ada, yang sudah biasa diterapkan sejak awal pandemi yaitu seperti memakai masker, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, menjaga jarak, serta membatasi mobilisasi. Protokol kesehatan tersebut terbilang sudah cukup baik diterapkan oleh masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat di wilayah RT 01/RW 02 Kelurahan Jatingaleh, Semarang. 

Namun, penerapan protokol kesehatan ini terbilang masih sangat kurang baik khususnya pada pekerja konstruksi setempat ketika sedang bekerja. “Warga sekitar sini sudah cukup baik dalam menerapkan protokol kesehatan, tetapi masih kurang pada pekerja konstruksi yang sedang membangun rumah ataupun merenovasi bangunan lain”, hal ini dikemukakan oleh Pak Budi, selaku Ketua RT 01/RW 02 Kelurahan Jatingaleh.

Beliau juga menyampaikan bahwa saat ini warga di sekitarnya banyak yang jatuh sakit akibat terpapar Virus Covid-19. Ada beberapa yang sembuh, namun tidak sedikit juga yang berujung meninggal. Kesadaran dalam menjaga kebersihan yang rendah dirasa sebagai salah satu penyebab meningkatnya penyebaran virus Covid-19 di wilayah RT  01/RW 02 Kelurahan Jatingaleh tersebut. 

Oleh karena itu, diperlukan adanya upaya serta kesadaran dari setiap individu masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan ketika berada di luar rumah. 

Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah membersihkan tangan dengan rutin. Alat handsanitizer injak dirasa merupakan sebuah alat untuk membersihkan tangan yang praktis, mudah dipindahkan serta pemakaiannya yang dapat mengurangi penyebaran virus Covid-19 karena hanya perlu diinjak saja dengan salah satu kaki saja. Alat injak handsanitizer ini pada umumnya berbahan dari baja maupun pipa paralon. 

Berhubung di kawasan RT 01/RW 02 Kelurahan Jatingaleh terdapat beberapa konstruksi yang sedang berjalan, maka terdapat beberapa limbah pipa paralon yang sudah tidak terpakai.

Latar belakang tersebut telah mendorong Sulthan Fariq Andwito, selaku Mahasiswa Universitas Diponegoro yang sedang melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di wilayah tersebut untuk mengajukan dua program kerja yaitu “Sosialisasi Cara Mencegah Penularan & Penyebaran Virus Covid-19 Bagi Pekerja Konstruksi” dan “Sosialisasi Cara Membuat Alat Handsanitizer Injak Berbahan Limbah Pipa”.

Pada program pertama ini ditujukan untuk seluruh Pekerja Konstruksi yang sedang bekerja di Wilayah RT 01/RW 02 Kelurahan Jatingaleh. Namun, karena saat ini masih dalam masa PPKM, maka sosialisasi yang seharusnya disampaikan dalam sebuah forum secara langsung, saat ini hanya dapat disampaikan melalui sebaran pamflet yang disampaikan dengan cara door-to-door serta poster yang dipasangkan di beberapa titik pada wilayah RT 01/RW 02 Kelurahan Jatingaleh. 

Berikut ini merupakan desain pamflet dan poster terkait 8M protokol kesehatan guna mencegah penularan dan penyebaran Virus Covid-19 bagi pekerja konstruksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun