Mohon tunggu...
Sultan Isnansyah Fazri
Sultan Isnansyah Fazri Mohon Tunggu... Penegak Hukum - anak kemarin sore

"JANGAN TUA TANPA ILMU AGAMA, SILAHKAN BERKELANA NAMUN JANGAN LUPA DJALAN PULANG." #RuangRenung

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Hipotermia dan Kurangnya Pengetahuan Saat Mendaki Gunung

22 Januari 2021   18:13 Diperbarui: 22 Januari 2021   18:20 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

HIPOTERMIA DAN KURANGNYA PENGETAHUAN SAAT MENDAKI GUNUNG

                                                    Oleh: Sultan Isnansyah Fazri

Hipotermia merupakan kondisi saat temperatur tubuh menurun drastis di bawah suhu normal yang dibutuhkan oleh metabolisme dan fungsi tubuh, yaitu di bawah 35 derajat Celsius. Kondisi ini harus mendapatkan penanganan segera, karena dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf dan fungsi organ lain dalam tubuh. Selain itu, kondisi ini juga dapat berujung pada kegagalan sistem pernapasan, sistem sirkulasi (jantung), dan kematian.

Hipotermia juga sering disebut sebagai suatu gejala kedinginan akut yang terjadi pada manusia dengan suhu tubuh lebih rendah pada biasanya, hipotermia sering terjadi di kalangan pendaki terutama pada pendaki konvensional, umumnya hipotermia ini terjadi di gunung dan di tempat tempat yang memiliki dataran yang tinggi sehingga memiliki suhu yang cukup dingin namun tidak menutup kemungkinan hipotermia dapat terjadi di tempat selain pegunungan.

Salah satu penyebab hipotermia yang sering terjadi pada manusia itu karna sebab kecapean, kurangnya asupan makanan,kurangnya asupan energi dan kondisi tubuh atau pakaian yang basah. 

Hipotermia ini sangatlah mematikan karna banyak sekali kasus-kasus pendaki yang meninggal karna mengidap hipotermia namun hipotermia tidaklah datang dengan tiba-tiba tetapi secara berangsur dalam artian memiliki gejalanya.

Kemudian apa hubungannya dengan mendaki gunung, nah tentu saja hubungannya sangatlah erat karna mendaki gunung adalah bepergian ke suatu gunung, dan gunung cenderung memiliki suhu yang dingin serta sulit untuk di tebak perkiraan cuacanya apakah hujan atau tidaknya, maka dari itu sangat lah di butuhkan pengetahuan dalam kegiatan pendakian ini.

Dan akhir-akhir ini marak terdengar kasus kematian di gunung karna mengidap hipotermia, seperti di lansir di halam web idntimes. Seorang pendaki di nyatakan meninggal secara misterius di gunung lawu tepatnya di jalur pendakian via cemoro kandang dengan inisial AS ini sebelum kematiannya sempat membawa atau mengumpulkan beberapa kayu bakar menurut penuturan seorang pendaki dari purwokerto, saat bertemu dengan AS ia dengan keadaan baik-baik saja namun anehnya kayu bakar yang ia kumpulkan itu di bungkus dengan baju yang ia pakai sehingga AS ini tidak mengenakan baju.

Tak lama kemudian beredar berita bahwa ada seorang pendaki meninggal di gunung lawu di duga karna mengidap hipotermia ya tepatnya si AS inilah yang di beritakan, dugaan hipotermia tepat di tujukan karna si AS ini tidak mengenakan pakaian sehingga suhu tubuhnya menurun dan menyebabkan hipotermia.

Penyebab umum hipotermia adalah paparan suhu dingin atau air dingin dalam waktu yang lama tanpa perlindungan yang cukup, misalnya akibat, Berada terlalu lama di tempat dingin. Jatuh ke kolam air dingin dalam waktu lama. Mengenakan pakaian yang basah untuk waktu cukup lama. Suhu pendingin ruangan yang terlalu rendah, terutama pada bayi dan lansia. Tidak mengenakan pakaian yang tepat saat mendaki gunung.

 17 agustus 2020 lalu saya melakukan pendakian ke gunung lawu, ya seperti biasa saya selalu melakukan pendakian dengan orang yg sama namun ada yg berbeda dari pendakian kali ini deva sebagai sesepuh trivel triv absen di pendakian kali ini karna iya sedang melangsungkan pendakian pelaminan semoga samawa untuk nya aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun