Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Pemerhati Isu-isu Pangan Lokal, mantan Peneliti Litbang Kompas

Senang menulis isu-isu pangan, lingkungan, politik dan sosbud kontemporer.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Strategi Mengelola Passive Income untuk Kemandirian Finansial Jangka Panjang Tiap-tiap Generasi

30 Juni 2025   15:08 Diperbarui: 30 Juni 2025   15:08 13948
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Passive Income (Sumber: Kompas.com)

Beberapa tahun terakhir, istilah "passive income" atau penghasilan pasif semakin sering terdengar. Mulai dari konten TikTok soal cuan dari kos-kosan, YouTube tentang hasil dividen saham, sampai Thread X (Twitter) yang menjual mimpi hidup santai tanpa kerja. Namun, benarkah passive income bisa semudah itu? Atau jangan-jangan, ini hanya mitos modern yang dikemas dengan estetika digital? Artikel ini hadir untuk mengupas tuntas realitas dan strategi mengelola passive income agar benar-benar menjadi solusi jangka panjang.


Passive income bukanlah sulap, melainkan sistem. Meskipun disebut "pasif", bukan berarti tanpa usaha. Biasanya ada kerja keras di awal, modal pengetahuan, waktu, dan dana yang harus ditanam terlebih dahulu. Namun jika dikelola dengan tepat, penghasilan pasif bisa jadi tulang punggung kemandirian finansial yang bertahan hingga puluhan tahun ke depan.

Di zaman dengan berbagai kebutuhan hidup yang terus meningkat, memiliki satu sumber penghasilan aktif dari pekerjaan utama kadang tidak cukup. Passive income menjadi penyokong yang bisa memberi napas lebih panjang, terutama dalam kondisi darurat atau pensiun. Di sinilah pentingnya memahami cara mendapatkan pendapatan pasif sekaligus mengelola dan mengembangkannya.

Melalui artikel ini, kita akan membahas berbagai strategi pengelolaan passive income dari berbagai jenis, lengkap dengan tantangan, peluang, serta cara menyesuaikannya dengan karakteristik tiap generasi. Kita juga akan mengulas berbagai cerita nyata dari ceritacuan 2025 yang bisa menjadi inspirasi dan pembelajaran. Karena cuan bukan hanya soal nominal, tapi juga soal visi hidup.

Passive Income untuk Kemandirian Finansial Jangka Panjang

Passive income bisa menjadi pembeda antara seseorang yang hidup dari gaji ke gaji, dan mereka yang memiliki ruang untuk memilih---termasuk memilih untuk pensiun dini, berganti karier, atau mengejar impian. Di tengah dunia kerja yang semakin dinamis dan penuh ketidakpastian, memiliki penghasilan yang tidak tergantung langsung pada kehadiran fisik atau jam kerja bisa menjadi aset yang sangat berharga.

Gerakan FIRE (Financial Independence, Retire Early) semakin populer di kalangan profesional muda. Mereka bekerja keras, hidup hemat, dan membangun portofolio investasi sejak dini, dengan tujuan agar bisa pensiun lebih cepat dari usia konvensional. Di balik filosofi FIRE, penghasilan pasif adalah kunci utama. Tanpa passive income, mustahil seseorang bisa benar-benar hidup tanpa gaji.

Lebih dari sekadar tren, passive income juga bisa menjadi solusi nyata menghadapi berbagai krisis. Misalnya, saat pandemi atau ketika terjadi PHK massal, mereka yang sudah memiliki penghasilan pasif tetap bisa bertahan dan menghidupi keluarga. Contoh konkret seperti hasil sewa properti, dividen saham, atau royalti dari karya digital bisa menjadi penyelamat.

Kemandirian finansial juga berarti memiliki kontrol lebih besar atas pilihan hidup. Passive income memberi ruang untuk merawat orang tua, mendampingi anak, atau bahkan sekadar rehat dari dunia kerja yang menuntut. Jadi, passive income bukan hanya penting untuk masa pensiun, tapi juga relevan untuk semua tahap kehidupan. Kuncinya adalah membangun dari sekarang, bukan nanti. Dan yang lebih penting lagi: bukan cuma dibangun, tapi juga dikelola.

Pilar Passive Income: Mengenal Ragam Sumber dan Potensinya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun