Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Mantan Peneliti Litbang Kompas

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Puasa Cerdas Dengan "Mindful Eating"

10 Maret 2025   02:10 Diperbarui: 9 Maret 2025   07:19 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berbuka puasa dengan kurma dan air putih (Sumber: diehoorn.com)

Dengan menahan lapar dan haus, puasa melatih kesadaran diri dalam pola makan dan berbagai aspek kehidupan lainnya. Menerapkan mindful eating atau makan dengan penuh kesadaran, bisa menjadi kunci untuk menjalani puasa dengan cerdas, sehat, dan berkualitas. Sayangnya, banyak orang justru kehilangan kendali saat sahur dan berbuka, mengonsumsi makanan dalam jumlah berlebihan dan mengabaikan dampaknya. Padahal, pola makan yang tidak teratur dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti gangguan pencernaan, lonjakan gula darah, hingga rasa lemas dan kantuk setelah makan.

Mindful eating adalah praktik menikmati makanan dengan penuh perhatian, menyadari rasa, tekstur, dan efeknya pada tubuh. Alih-alih sekadar mengisi perut, mindful eating mengajarkan kita untuk makan sesuai kebutuhan, tidak terburu-buru, dan memahami sinyal kenyang dari tubuh. Pemahaman yang keliru tentang pola makan membuat banyak orang cenderung mengonsumsi makanan dalam jumlah besar ketika sahur, dengan harapan tetap kenyang sepanjang hari. Padahal, pola makan yang keliru ini justru bisa membuat tubuh bekerja lebih berat dalam mencerna makanan. Begitu pula saat berbuka, kebiasaan “balas dendam” dengan menyantap makanan berlemak dan tinggi gula secara berlebihan sering kali menyebabkan perut terasa begah dan energi menurun.

Untuk mengimbangi pola makan ketika sahur dan berbuka perlu diterapkan mindful eating yang  mengubah cara makan selama Ramadan agar lebih seimbang dan menyehatkan. Mulai dari memilih makanan bergizi saat sahur, berbuka dengan porsi yang wajar, hingga menikmati setiap gigitan tanpa terburu-buru. Selain manfaat kesehatan, mindful eating juga selaras dengan nilai-nilai spiritual dalam Islam yang mengajarkan untuk tidak berlebihan dalam makan dan minum. Dengan begitu, Ramadan bisa menjadi kesempatan untuk memperbaiki pola makan dan menjaga keseimbangan tubuh dan jiwa.

Puasa Cerdas

Puasa cerdas adalah konsep berpuasa yang tidak hanya berfokus pada menahan lapar dan haus, tetapi juga menekankan kesadaran penuh dalam menjalankan ibadah ini, baik dari segi fisik, mental, maupun spiritual. Puasa cerdas tidak sekadar rutinitas menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga bagaimana kita mengelola pola makan dan energi sehingga memahami bagaimana tubuh bekerja selama berpuasa. Saat sahur, misalnya, kita bisa memilih makanan yang kaya serat dan protein agar kenyang lebih lama, daripada mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat yang cepat meningkatkan gula darah tetapi juga cepat membuat lapar kembali. Begitu pula saat berbuka, dengan makan perlahan dan tidak berlebihan, tubuh bisa lebih mudah menyesuaikan diri setelah seharian berpuasa tanpa mengalami lonjakan energi yang drastis.

Dalam konteks ini, mindful eating menjadi salah satu aspek penting yang mendukung praktik puasa cerdas yang membantu kita untuk lebih peka terhadap sinyal tubuh, sehingga kita tidak hanya fokus pada kuantitas makanan, tetapi juga kualitasnya. Prinsipnya, mindful eating adalah pendekatan yang menekankan perhatian terhadap apa yang kita makan, bagaimana kita makan, dan mengapa kita makan.

Prinsip mindful eating ini serasi dengan ajaran Islam untuk tidak berlebihan dalam makan, sebagaimana hadis Rasulullah SAW, yang menyatakan bahwa seorang Muslim sebaiknya membagi perutnya menjadi tiga bagian: sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk udara. Hadis ini masih relevan dengan konteks mindful eating sekarang, di mana kita diajak untuk benar-benar memperhatikan porsi, jenis, dan kualitas makanan yang dikonsumsi saat sahur dan berbuka.

Ilustrasi menu berbuka puasa (Sumber: diehoorn.com)
Ilustrasi menu berbuka puasa (Sumber: diehoorn.com)

Hubungan antara puasa cerdas dengan mindful eating terletak pada kemampuan untuk  mengontrol asupan makanan dengan bijak agar tubuh tetap berenergi sepanjang hari tanpa mengalami efek negatif dari pola makan yang berlebihan. Saat sahur, misalnya, seseorang yang menerapkan mindful eating akan lebih memilih makanan dengan serat tinggi, protein, dan lemak sehat agar kenyang lebih lama dan tidak cepat merasa lemas. Sementara itu, saat berbuka, puasa cerdas mendorong seseorang untuk makan secara perlahan, mulai dengan kurma dan air, lalu melanjutkan dengan makanan bergizi tanpa tergesa-gesa mengonsumsi dalam jumlah besar.

Urgensi Mindful Eating dalam Puasa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun