Mohon tunggu...
Sultan Hadi Prabowo
Sultan Hadi Prabowo Mohon Tunggu... Ilmuwan - Aktivis Pendidikan

Sedang KKN

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Pendampingan Kolaboratif terhadap Siswa dalam Pembelajaran Daring di Tengah Pandemi Covid-19

6 Maret 2021   09:19 Diperbarui: 6 Maret 2021   09:30 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A. Pendahuluan 

Covid-19 merupakan penyakit baru dimana penyebab dan asal muasal virus ini belum diketahui secara pasti (Purandina, 2020). Berdasarkan bukti ilmiah, Covid-19 dapat menular dari manusia ke manusia secara droplet, seperti batuk atau bersin. Orang yang melakukan kontak langsung dengan pasien Covid-19 sangat berisiko tertular penyakit ini. Kebijakan pemerintah untuk memutuskan rantai penyebaran Covid-19 salah satunya dengan social distancing. Social distancing ini menjadi pilihan dalam menerapkan kebijakan untuk pencegahan dan pengurangan angka persebaran virus Covid-19 (Sucipto, 2020).

Penyebaran virus Sars-Cov-19 di Indonesia memberikan dampak besar terhadap dunia pendidikan. Menteri Pendidikan melalui Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (Covid-19), menghendaki agar seluruh peserta didik bisa mendapatkan layanan pendidikan yang optimal namun tetap mengutamakan protokol kesehatan guna memutus rantai Covid-19 semaksimal mungkin. Kondisi ini membuat setiap sekolah menerapkan pembelajaran online. Proses pembelajaran yang semula bersifat konvensional (tatap muka di kelas) harus bertransformasi menjadi pembelajaran dalam jaringan (daring) yang dapat dilakukan tanpa terbatas tempat dan waktu. Perubahan sistem pembelajaran yang mendadak membuat banyak pihak belum siap sepenuhnya untuk melakukan pembelajaran secara daring.

Dalam kegiatan School From Home, banyak pendidik mengalami kesulitan dalam menyampaikan materi pelajaran. Para pendidik di tengah pandemi Covid-19, seperti guru, dituntut untuk memahami semua metode dalam pelaksanaan pengajaran daring pada proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) (Simanunjak, 2020). Guru dituntut untuk dapat memanfaatkan media teknologi berbasis daring dalam proses belajar mengajar secara daring dan untuk pembelajaran yang dapat memotivasi siswa (Irwandani dan Juariyah, 2016; Sari, 2019). Namun, dalam pelaksanaannya, banyak guru yang mengalami kesulitan, sehingga banyak guru tidak mengajar dan hanya mengirimkan video dari youtube untuk ditonton siswa. Hal ini menyebabkan pembelajaran jauh dari kata optimal.

Selain guru, dalam kegiatan School From Home banyak juga siswa yang belum terbiasa,  hal ini tentunya diperlukan pendampingan dalam pelaksanaan SFH, tujuannya agar pengoptimalan belajar pada anak dapat dimaksimalkan dengan baik. Orangtua yang dalam kesehariannya sibuk dengan bekerja di era new normal ini harus meluangkan banyak waktu untuk membimbing putra putrinya belajar di rumah. Selain pendampingan belajar yang dilakukan oleh orangtua maka diperlukan pendampingan belajar secara khusus bagi siswa agar nantinya pembelajaran online dapat berjalan dengan baik. Hal ini tentunya diperlukan partisipasi yang aktif antara siswa, orangtua dan pembimbing.

Saat ini banyak orangtua yang sudah memulai aktivitas seperti biasa dan mulai keteteran dalam memberikan pendampingan belajar kepada anaknya. Oleh karena itu banyak dari mereka yang lupa dan tidak sempat dalam memberikan pengawasan dalam hal kegiatan belajar, penggunaan waktu belajar dan pengawasan dalam hal menangani kesulitan belajar anak. Padahal pembagian peran dan waktu (interseksi) dalam sebuah keluarga harus dijalankan dengan optimal di era ini. Implementasi pembagian peran harus dilakukan sesuai dengan prinsip proporsional, dimana orangtua harus menempatkan dan menjalankan tugas serta kewajibannya sesuai dengan porsinya. Melalui pembagian peran tersebut maka tanggungjawab dalam memberikan bantuan dan bimbingan belajar bagi anak sangat penting dalam mendukung proses belajar anak. Orangtua tidak sepenuhnya bisa mengontrol pembelajaran anak, oleh karena itu diperlukan pendampingan belajar secara rutin sebagai sebuah solusi dari adanya pembelajaran daring.

KKN (Kuliah Kerja Nyata) merupakan kegiatan pengabdian dalam rangka pengamalan salah satu sila dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian; serta membantu mahasiswa dalam rangka menerapkan ilmu yang diperoleh selama kegiatan perkuliahan, sehingga membawa manfaat bagi masyarakat dan mendukung program pembangunan negara. Salah satu program pengabdian adalah pendampingan belajar bagi siswa. Pendampingan belajar ini selain dilakukan sebagai ajang pengabdian masyarakat, juga dilakukan untuk memberikan motivasi, transfer IPTEK dan pengembangan pendidikan karakter siswa di era new normal. Melalui program pengabdian pendampingan belajar ini, maka diharapkan siswa, orangtua, guru, dan mahasiswa dapat memperoleh manfaat, edukasi dan pembimbingan selama proses pembelajaran ini. Hal ini sangat penting dilakukan mengingat banyaknya siswa yang malas-malasan selama pembelajaran daring dan banyak dari mereka yang menyalahgunakan penggunaan smartphone sebagai media pembelajaran. Melalui permasalahan ini maka diperlukan suatu pendampingan belajar bagi siswa agar transfer ilmu dan pengembangan karakter selama era new normal ini dapat berjalan dengan baik. Dari permasalahan tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti “Peran Pendampingan Kolaboratif terhadap Siswa dalam Pembelajaran Daring di Tengah Pandemi Covid-19”.

B. Metode

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Pelaksanaan program pengabdian pendampingan belajar ini dilakukan secara online. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sekunder. Sumber primer dalam yang digunakan dalam penelitian ini yaitu siswa dan orangtua siswa yang tergabung dalam kelompok pendampingan belajar di Kota Bandar Lampung. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi literatur.

C. Hasil dan Pembahasan

Tujuan penelitian ini adalah untuk membantu pengoptimalan proses belajar mengajar yang dilakukan secara daring melalui pendampingan belajar terhadap siswa. Hasil yang diperoleh di lapangan selama KKN, didapat respon positif baik dari guru, orangtua, maupun siswa. Peserta pendampingan belajar sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran daring. Hal ini ditunjukkan dengan cepat dan tanggap saat diberikan materi dan sering bertanya mengenai tugas di Whatsapp Group. Selain itu orangtua anak yang tergabung dalam pendampingan belajar juga merasa sangat terbantu akan adanya kegiatan ini, karena banyak dari mereka yang masih kewalahan dalam melakukan pendampingan belajar dari rumah, guru juga terbantu dalam menyampaikan materi pelajaran yang dibantu oleh mahasiswa. Selain respon yang positif terdapat beberapa peran mahasiswa selama pendampingan belajar dengan siswa di tengah pandemi sekarang ini. Perannya meliputi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun