Mohon tunggu...
Sulis Tyaningsih
Sulis Tyaningsih Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Buku Pendiidkan, Sosial-Budaya, Sejarah, Sastra, Psikologi dan Sains sangat saya sukai.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

G20 Dukung Penuh Ekonomi Inklusif Perempuan

4 Juli 2022   17:00 Diperbarui: 5 Juli 2022   19:09 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perhelatan multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU) akan berlangsung di Bali, bulan November tahun ini. Dengan mengusung tema "Recover Together Recover Stronger" Presidensi G20 yang diusung Indonesia yakin dapat mewujudkan pemulihan ekonomi dan kesehatan dunia yang inklusif terutama untuk perempuan.

Hal senada disampaikan oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika dalam G20 Women's Empowerment Kickoff Meeting bahwa Indonesia mengangkat isu prioritas dukungan terhadap Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan kemampuan digital bagi perempuan.

Kontribusi perempuan dalam menyokong ekonomi keluarga rupanya semakin meningkat terlebih di masa pandemi. Para istri yang suaminya terkena dampak krisis rela mengambil peran suami untuk mencari nafkah dengan merantau, berdagang kecil-kecilan, bahkan menjadi TKI.

Berdasarkan survei SMERU di akhir tahun 2020 yang meliput 12.216 sampel rumah tangga representatif yang tersebar di 34 provinsi, keuangan rumah tangga mengalami dampak parah dari pandemi COVID-19. Penurunan pendapatan dan peningkatan biaya hidup membuat masyarakat mencari alternatif untuk menghasilkan tambahan uang. Hal ini bisa dilihat dari mereka yang pindah pekerjaan dari sektor formal menjadi pekerja di sektor informal.

Usaha kecil merupakan salah satu sektor informal yang penting bagi banyak rumah tangga. Satu pertiga dari responden memiliki setidaknya satu anggota rumah tangga yang menjalankan UMKM. Kontribusi perempuan pun dalam hal ini tidak bisa dianggap remeh, lebih dari 50 juta pengusaha UMKM, 60 persennya adalah perempuan. Sayangnya hampir seluruh usaha ini (87,5%) telah terkena dampak COVID-19. Permasalahan yang dihadapi kelompok perempuan sebenarnya sedikit berbeda dari kelompok satu dengan lainnya, namun secara garis besar permasalahan pokok perempuan pengusaha dapat dijabarkan sebagaimana berikut :

Kurang Akses Informasi Pasar dan Teknologi

Dari berbagai penelitian dan pengamatan yang melakukan bisnis UMKM sering kali tidak mendapat informasi akses pasar. Informasi ini meliputi kesukaan dan kebutuhan konsumen. Dapat pula berupa informasi lokasi pemasaran yang cocok untuk produk yang akan dijual. Sehingga berpengaruh pada kualitas produk yang tentunya juga bersaing dengan usaha maju lainnya. Apalagi di era globalisasi sekarang ini, kebebasan pasar dapat disalahgunakan untuk mencuri hak intelektual. Menyebabkan produk sejenis sudah disalurkan masif oleh perusahaan lain dengan harga murah namun kualitas tentunya tidak sama dengan aslinya.

Kurang Akses Permodalan

Inklusi Keuangan yang menyasar beberapa kelompok masyarakat terutama masyarakat berpenghasilan rendah, seperti pelaku usaha mikro dan wirausaha kecil yang memiliki keterbatasan permodalan hingga kelompok pekerja migran, perempuan, masyarakat di daerah tertinggal masih mengalami kendala.

Ketimpangan akses keuangan antara pelaku UMKM laki-laki dengan perempuan menjadi salah satu kendala yang dapat menghambat percepatan pembangunan kesejahteraan. Peran perempuan dalam menopanag ekonomi keluarga sangat besar namun pemihakan kepada UMKM perempuan belum sebanding lurus dengan kontribusi pelaku UMKM perempuan dalam perekonomian nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun