Mohon tunggu...
Sulistiyo Hadi
Sulistiyo Hadi Mohon Tunggu... Guru seni -

Minat pada dunia pendidikan, kesenian dan sosial keagamaan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Makna Kupat

4 September 2011   15:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:14 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Setiap hari raya 'idul fitri kita sering disuguhi kupat. Kupat atau ketupat bagi orang jawa memiliki makna simbolis.Kupat dapat berarti ku-ngaku pat-lepat. Ngaku lepat (mengaku kesalahan) baik kesalahan yang dilakukan secara kasar (nyata/disengaja) maupun yang halus (tidak kelihatan/tidak disengaja).Kupat dapat berarti pula,ku-laku,perilaku (tindakan) dan pat-papat(empat). Perilaku 4 (empat) yang dimaksud adalah 1.Lebar (barusan,selesai) menjalankan ibadah puasa. 2. Luber ( lebih,keluar) mengeluarkan zakat . Baik zakat fitrah,maal,infak maupun shadaqah. 3. Lebur ( hancur,hilang) segala dosa yang pernah dibuatnya. 4. Labur (mengecat putih) mengembalikan pada kesucian.

Parikan (pantun jawa) yang menggunakan kata kupat, a.l :Sego kupat duduhe santen,menawi lepat nyuwun pangapunten. Sego kupat santene klopo,menawi lepat nyuwun pangapuro. Sego kupat gado-gado,menawi lepat ojo dipindho.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun