Mohon tunggu...
sulimah s
sulimah s Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mari kita hidup sambil melakukan hal - hal yang kita sukai. - Ooh Sehun

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

The Power of Amal

8 Desember 2022   21:46 Diperbarui: 8 Desember 2022   22:30 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potrait by @sulimahs

Sebelumnya, Aku sudah bercerita tentang ku yang sedang merebahkan diri dan menatap langit-langit kamar yang begitu membosankan. Karena aku sedang sakit, sama seperti cerita kali ini aku masih sakit dan belum bisa bekerja. Namun di siang harinya aku tetap kuliah meskipun dalam keadaan masih gak enak badan. Karena pada hari itu, aku sudah pernah ijin dan tidak memungkinkan untuk ijin lagi.

Tiba pada sekitar jam 12.45 WIB, waktunya aku untuk kuliah. Namun cuaca sedang tidak baik waktu itu, cuaca lagi hujan dan jika aku pakek sepeda motor dan di anterin kakak lelaki ku (suami mbak ku) maka mau tidak mau harus memakai jas hujan. 

Kemudian pikiran ku saat itu lagi malas pakai jas hujan takut makin masuk angin juga malah tambah sakit, jadi aku memilih untuk di anterin oleh bapak ku dengan naik mobil.

Di perjalanan cuaca hujan mulai mereda di iringi dengan suasana dalam mobil yang begitu sunyi tidak ada musik dan suara orang berbicara. Karena aku bisa di bilang malas ngomong dan gak tau mau memulai pembicaraan begitu juga bapak ku, jadi selama perjalanan itu hanya bisa menikmati pemandangan-pemandangan yang ada di depan kita.

Sebelum di lanjut, sebenarnya sedikit sulit untuk aku menceritakan nya karna itu adalah sebuah kejadian yang sangat buruk yang aku alamin bersama bapak.

Di setiap kali ada penarikan amal di jalan bapak selalu tidak lupa untuk ikut bersedekah meski bisa dibilang tidak banyak tapi yang penting ikhlas. Hingga sampailah di setengah perjalanan tepatnya di pertigaan amalan Banyuputih Lumajang, bapak menyuruhku mengambil uang di dalam loker mobilnya dan memberikan nya kepada si tukang amal. Katanya, uang untuk sedekah itu akan menjadi tolak bapak ketika nanti kita mengalami musibah, dimanapun dan kapanpun itu.

Seperti apa yang diperintah bapak, aku mengambil uang dan memberikan nya kepada si penarik amal tersebut. Seperti biasa aku mendengar do'a-do'a yang di ucapkan penarik amal ketika ada seseorang selesai bersedekah.

"Alhamdulillahirobbil Alamin, terimakasih atas sedekahnya semoga selalu diberikan kesehatan dan di lindungi dari segala musibah" Ujar si penarik amal yang memegang mic waktu itu.

Sambil mendengarkan hal itu, bapak menyeberang dari arah selatan ke arah barat dan bersamaan dengan itu aku melihat sebuah mobil box besar dengan kecepatan tinggi dari arah timur, dan kemudian brekkkkh.......

Selang beberapa waktu setelah aku mendengar kan do'a si penarik amal. Aku mendengar suara benturan yang sangat keras menabrak mobil yang aku kendarai bersama bapak dari arah belakang dan aku hanya bisa merasakan benturan keras yang dirasakan kepalaku membuat aku pusing dan telinga hanya dapat mendengarkan suara gemingan yang tak dapat aku diskripsikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun