Mohon tunggu...
Sulfiza Ariska
Sulfiza Ariska Mohon Tunggu... Penulis - Halo, saudara-saudara sedunia. Apa kabarmu? Semoga kebaikan selalu menyertai KITA.

Penulis penuh waktu. Lahir di Sumatera Barat dan berkarya di Yogya. Emerging Writer "Ubud Writers and Readers Festival" ke-11. E-mail: sulfiza.ariska@gmail.com IG: @sulfiza_indonesia Twitter: Sulfiza_A

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jokowi, Guru Rakyat

7 Januari 2019   22:59 Diperbarui: 8 Januari 2019   18:40 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat Jokowi Berdoa di Masjid Niujie di Beijing. Sumber: foto.tempo.co

Tahun 2019 telah menjelang. Pada April tahun ini akan diselenggarakan pemilihan presiden dan calon presiden periode 2019-2024. Juru Selamat palsu semakin gencar membangkitkan kebencian pada Jokowi.

Bersama boneka-boneka yang digembalakannya, Juru Selamat palsu melakukan segala cara untuk menggagalkan upaya Jokowi untuk terpilih kembali menjadi Presiden untuk kedua kali. Bila terpilih kembali menjadi presiden, Jokowi akan melanjutkan program-program pembangunan dan kebijakan-kebijakan yang menguntungkan rakyat; tetapi merugikan para Juru Selamat palsu.        

Wahai, Rakyat Indonesia. Jangan biarkan Indonesia dijajah para Juru Selamat palsu. Mari kita lindungi sang Guru Rakyat kita dari kejahatan Juru Selamat palsu dan para boneka yang digembalakannya. Mari jaga guru kita, Jokowi. Sebab, Jokowi adalah tempat yang sempurna untuk mengalamatkan impian, harapan, dan masa depan bangsa Indonesia.

Bagaimana menjaga Jokowi?   

Memilih Jokowi sebagai Presiden--beserta KH Ma'ruf Amin dalam Pemilu--yang akan berlangsung pada April 2019; sebagaimana yang diserukan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beserta relawan Balad Jokowi di Jawa Barat; merupakan salah satu cara menjaga Jokowi. Agar program-program pembangunan progresif yang telah diwujudkan Kabinet Kerja yang dipimpinnya; bisa diteruskan.  

Jokowi sebagai capres bersama KH Ma'ruf Amin sebagai Cawapres. Sumber: politikabogor.com
Jokowi sebagai capres bersama KH Ma'ruf Amin sebagai Cawapres. Sumber: politikabogor.com
Tetapi, upaya memilih Jokowi sebagai Presiden untuk kedua kalinya, tidak cukup sebagai upaya untuk menjaga Guru Rakyat tersebut. Kita harus turut berpartisipasi, mengaktualisasikan diri, mengerahkan kreativitas, berkarya, dan memberikan kontribusi positif secara aktif dalam pembangunan di mana pun kita berada.



Salah satu langkah yang harus kita lakukan secara kolektif adalah memajukan budaya literasi di seluruh penjuru Indonesia. Budaya literasi merupakan syarat kemajuan bangsa. Melalui budaya literasi, daya imaji dan kreativitas akan terus terasah. Dengan demikian, otak kita akan terlatih untuk menemukan solusi atas masalah.

Literasi merupakan bagian hidup Jokowi yang harus kita lestarikan. Sumber: kalaliterasi.com
Literasi merupakan bagian hidup Jokowi yang harus kita lestarikan. Sumber: kalaliterasi.com
Perubahan tidak bisa dihindari. Dari waktu ke waktu, manusia memiliki kebutuhan yang berbeda. Implikasinya, sungguh sebuah tindakan yang sia-sia bila kita menggantungkan nasib sepenuhnya sebagai tanggung jawab Presiden, sebagaimana yang diserukan Juru Selamat palsu.

Jika kita menjadikan segala kebutuhan sebagai tanggung jawab Presiden; kita tidak akan pernah menggunakan akal yang dianugerahkan Tuhan. Dengan demikian, kita akan menjadi makhluk yang jauh lebih rendah daripada hewan. Bila hewan banyak yang bisa mencari makan sendiri dan survive; mengapa kita tidak bisa melakukan hal yang sama?

Presiden--beserta pemerintah yang dipimpinnya--akan menetapkan regulasi untuk mengakomodasi upaya kita untuk membangun daerah masing-masing. Tidak menutup kemungkinan, upaya kita akan mendapat bantuan dana dari pemerintah ataupun pihak swasta. Jadi, jangan hanya berkeluh-kesah atau menyalahkan presiden saat menyaksikan permasalahan dalam masyarakat; melainkan pikirkan solusi dan aksi untuk mengatasinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun