Mohon tunggu...
Sulastri Saberina
Sulastri Saberina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi Universitas Kristen Satya Wacana (belive your dream and always taking action with love)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Ekofeminisme dan Kepemimpinan Wanita

8 September 2022   07:34 Diperbarui: 8 September 2022   07:53 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada era modern saat ini, timbul berbagai gerakan kesadaran masyarakat yang menaruh perhatian pada lingkungan.Hal ini berkaitan dengan kesadaran untuk menjaga bumi yaitu sebagai tempat tinggal manusia menjadi bersih, sehat dan hijau, namun hingga kini permasalahan lingkungan masih saja menimpa Indonesia.Keadaan perubahan iklim, pemanasan global dan efek gas rumah kaca tidak terlepas dari aktivitasaktivitas manusia. 

Permasalahan ini merupakan salah satu isu global yang masih menjadi perhatian serius dari berbagai kalangan dan berbagai negara, dalam upaya mengurangi dampaknya terhadap kelangsungan hidup manusia dibumi. Manusia sebagai agen perubahan, pada masa kini dan masa yang akan mendatang, akan ditantang oleh isu-isu perubahan lingkungan yang tak lain adalah hasil dari pemikiran dan aktivitas para manusia. 

Hal ini menyangkut tidak adanya kepedulian dan tanggung jawab manusia dalam menjaga dan merawat bumi sebagai tempat tinggal. 

Menurut etika lingkungan dalam atau yang dikenal sebagai deep ecology, krisis lingkungan hidup ini hanya bisa diatasi dengan melakukan perubahan cara pandang dan perilaku manusia terhadap alam secara fundamental dan radikal. 

Manusia harus menganggap lingkungan memiliki kedudukan yang sejajar dengan manusia, sehingga manusia dan lingkungan akan saling tergantung dan saling mengisi. Deep ecology ini memiliki prinsip yaitu bahwa semua bentuk kehidupan memiliki bawaan dan karena itu memiliki nilai bawaan, memiliki hak untuk menuntut penghargaan karena harga diri, hak untuk hidup dan hak untuk berkembang.

Ekofeminisme adalah sebuah istilah baru untuk gagasan lama yang tumbuh dari berbagai gerakan sosial yakni gerakan feminis, perdamaian dan ekologi pada tahun 1970- an dan awal 1980-an (Astuti, 2012). Perempuan yang mengalami subordinasi dalam struktur kehidupannya didobrak dengan gerakan yang menempatkan perempuan sebagai aktornya. 

Melihat fenomena alam yang terjadi, ekofeminisme akan dan telah menawarkan sebuah cara pandang yang holistik, pluralis dan inklusif yang mementingkan adanya hubungan yang seimbang antara kaum laki-laki dan perempuan.

Maka manusia mau bekerjasama dengan alam lingkungan untuk mengarahkan hidup ini secara bersama-sama kepada kesejahteraan seluruh anggota komunitas dunia, itu berarti mengakui dan menghargai hak hidup setiap makhluk sebagai subyek yang mandiri dan bermartabat dalam dunia yang konkret integral (Astuti, 2012). 

Selanjutnya, ekofeminisme menjanjikan harapan akan adanya jalan penyelamatan krisis ekologi yang semakin melaju kencang karena nuansa semangatnya didalam menghormati hak-hak kesetaraan dan keseimbangan alam. 

Ekofeminisme juga mempertimbangkan ide-ide dan semangat kaum hawa berupa kecintaan alam dalam mengambil kebijakan dan langkah yang berhubungan dengan banyak orang.Selama ini kebijakan yang keluar dari budaya patriarkat seringkali memperlihatkan tidak adanya sensitifitas terhadap ekologi.

Hal ini bertentangan dengan semangat feminitas dalam logika ekofeminisme.Perempuan, yang menjadi aktor utama dalam ekofeminisme tentu menganggap bahwa gerakan ini bukanlah utopia semata. Penempatan prinsip-prinsip feminitas dalam pengembangan pengetahuan menurut Shiva (1987) dapat menciptakan watak ilmu yang lebih ramah lingkungan, berkeadilan gender, tidak eksploitatif dan tidak reduksionis (dalam Suliantoro, 2011).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun