Mohon tunggu...
Sulastri
Sulastri Mohon Tunggu... Akuntan - "The best preparation for tomorrow is doing your best today" 💜

Mahasiswi Program Study Pascasarjana Magister Akuntansi Universitas Mercu Buana Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Money

Tugas Prof Dr Apollo Daito: Ekonomi Digital dan Tantangan Perpajakannya

4 April 2020   20:28 Diperbarui: 10 April 2020   14:15 682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain memudahkan hal ini dirasa cukup efektif dan efisien dan bisa menjawab kebutuhan kaum urban saat ini. Hal ini dapat menjadi gambaran bahwa Indonesia mulai melirik bisnis digital ini sebagai suatu peluang usaha yang menguntungkan.

Apalagi generasi milenial saat ini dapat dikatakan banyak sekali memiliki kreatifitas dalam mengembangkan bisnis dengan berbagai konsep, baik dalam pembuatan aplikasi untuk berjualan online maupun pengiklanan suatu produk menggunakan media social yang tentunya banyak sekali diakses oleh masyarakat luas baik dalam negeri maupun mancanegara.

Daya tarik ini tentu menjadi perhatian khusus bagi Pemerintah untuk terus menggodok peraturan-peraturan perpajakan demi mengatur dan membuat regulasi yang tepat untuk menyeimbangkan laju pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.

Ekonomi Digital merupakan salah satu aspek ekonomi dengan adanya penggunaan teknologi berbasis digital. Tentu saja Pertumbuhan Ekonomi Digital dapat menginfluence berbagai sektor bisnis baik di Indonesia maupun diseluruh sektor bisnis dunia.

Seperti bisnis multinasional yang berkembang di Indonesia saat ini seperti bisnis Ojek Online, Media-media belajar secara online, bahkan media social besutan negara-negara di dunia seperti FB, IG, Twitter, Youtube dimana media tersebut bukan saja hanya untuk berinteraksi social bahkan dijadikan sebagai ajang/media iklan atau marketing digital. Hal ini dapat memicu meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang baik bagi suatu negara.

Indonesia dengan jumlah penduduk tertinggi keempat setelah Tiongkok, India dan Amerika Serikat yaitu sebanyak 268 juta jiwa memiliki nilai PDB terbesar di Asia Tenggara hal dan pengguna digital sebanyak 355,5 juta pengguna seperti dilansir pada laman tomato.co.id.

Hal ini tentu dapat menjadi salah satu daya tarik bagi investor luar untuk melirik Indonesia sebagai sasaran investasi perkembangan ekonomi digital dengan bekerja sama dengan perusahaan lokal dalam membentuk atau mengembangkan perusahaan startup.

Hal ini dapat kita lihat dengan menjamurnya Startup di Indonesia dengan status "Unicorn" yang masih amat baru di dunia bisnis Indonesia tetapi memiliki perkembangan yang cukup siginifikan.

dqindia.com
dqindia.com
Seiring dengan perkembangan Ekonomi berbasis digital, apasih yang menjadi tantangan Perpajakan di Indonesia?

Salah satu permasalahan yang ada saat ini menyangkut Perpajakan Ekonomi Digital adalah mengenai Pajak Penghasilan maupun PPN yang seharusnya dikenakan dalam setiap transaksi online oleh sektor bisnis digital tetapi malah masih menjadi potensi penerimaan pajak yang belum maksimal.

Hal ini menjadi polemik yang dirasa perlu cukup perhatian khusus Pemerintah karena maraknya perusahan multinasional yang memanfaatkan kelemahan regulasi pajak ini untuk bebas berbisnis online tetapi tidak dikenakan pajak pada sektor bisnis yang dilakukan di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun