Mohon tunggu...
Sulas Desprianti
Sulas Desprianti Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Moral sebagai Tonggak Pembangun Generasi Emas 2045

17 Oktober 2022   14:20 Diperbarui: 17 Oktober 2022   15:02 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada tahun 2045 Indonesia akan mengalami masa keemasan, yakni saat usia kemerdekaan mencapai 100 tahun (1945-2045). Ini sering disebut dengan sebutan Indonesia Emas 2045. Masa 100 tahun kemerdekaan ialah masa yang istimewa karena dianggap sebagai masa matangnnya sebuah negara, serta sebuah momentum yang dapat dijadikan sebagai puncak kedudukan bangsa Indonesia yang tinggi di mata dunia, baik dalam ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya, serta keamanan dan ketertiban negaranya. Bahkan, pada tahun 2045 diperkirakan Indonesia akan menjadi negara yang berpengaruh di dunia dan diklaim akan menduduki peringkat ke 5 negara berpengaruh di dunia, setelah Jepang. Kepala Badan Perencanan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), Bambang Brodjonegoro menyebutkan bahwa Indonesia berpotensi menjadi negara dengan kekuatan ekonomi kelima terbesar di dunia pada tahun 2045 di bawah Cina dan Amerika Serikat.

"Tahun 2045 tidak hanya hitungan dari kami tapi juga hitungan dari berbagai instusi internasional mengatakan bahwa, Indonesia berpotensi menjadi negara dengan kekuatan ekonomi ke-lima terbesar di dunia setelah Cina yang nantinya berada pada urutan pertama, kemudian Amerika yang ke-2, India ke-3, ke-4 Jepang dan Indonesia yang ke-5," ucap Bambang. Bambang juga mengatakan, saat ini Indonesia menjadi negara berpendapatan tinggi sehingga diharapkan pada tahun 2040 Indonesia bisa menjadi negara maju."(Dewi Rachmat Kusuma https://kumparan.com/kumparanbisnis/indonesia-diramal-jadi-kekuatan-ekonomi-terbesar-dunia-ke-5-di-2045-1rHuC74SFjj/full.Kumparan.2019)

Perkiraan-perkiraan tersebut memanglah sangat bagus, akan tetapi akan lebih bagus jika seandainya perkiraan-perkiraan tersebut kita jadikan sebuah target, bukan hanya sebagai klaim melainkan suatu pencapaian. Namun, untuk mewujudkan impian tersebut, kunci utamanya adalah manusianya. Ukuran alam sebuah negara tidak selamanya berpengaruh, selama manusianya unggul maka negeri tersebut pasti unggul. Indonesia Emas 2045 menjadi sebuah slogan yang terus digemakan, karena bangsa Indonesia menaruh harapan besar pada momentum tersebut yang akan meningkatkan kualitas Indonesia sehingga dapat bersaing di arena internasional. Maka dari itu diperlukannya Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kualitas mumpuni, karena SDM merupakan faktor determinan yang akan memengaruhi kualitas pembangunan suatu bangsa. Menurut S.P siagian (199:7) terdapat beberapa kualifikasi sumber daya manusia yang akan sangat berpengaruh positif terhadap keberhasilan dan kemajuan organisasi yaitu : terdidik, trampil, cakap, berdisiplin, tekun, kreatif, idealis, mau bekerja keras, kuat fisik/mental , setia kepada citta-cita dan tujuan organisasi. Jadi kualitas sumber daya manusia sangat berpengaruh terhadap kualitas sebuah bangsa. bisa disimpulkan, selama kita mampu menjadikan pembangunan karakter manusia Indonesia (moral) menjadi pondasi pembangunan dasar hari ini dan ke depan , maka Indonesia pasti akan menghasilkan generasi emas di tahun 2045. 

Lalu apa pentingnya generasi muda?  Generasi muda itu tidak layak dikatakan penting, peran mereka sangatlah besar sehingga mereka hanyalah layak dikatakan sangat, sangat, dan sangatlah penting. Generasi muda memiliki peran yang sangat penting bagi berdirinya suatu bangsa, karena merekalah yang menjadi kekuatan atau pun toggak perubahan suatu bangsa. Generasi muda ialah mereka yang terus melakukan perubahan, perubahan, dan perubahan. Mulai dari perubahan diri, keluarga, masyarakat, bangsa, negara, bahkan dunia. Lihatlah tulisan yang digaris bawah pada paragraf ke empat , dari sekian penjelasan mengenai apa yang harus dilakukan untuk mencapai Indonesia emas, tujuan utamanya ialah  membentuk generasi emas. Apa itu generasi emas? Generasi emas adalah  mereka yang bermoral tinggi, dengan kata lain kualitas sumber daya manusinya bagus, memiliki rasa nasionalisme tinggi, berwawasan global, produktif, inovatif, serta berdaya saing.

Moral terletak paling tinggi, karena apa? Seperti apa yang telah saya paparkan pada paragraf ke empat, kunci mewujudkan impian-impian yang telah dirancang pada tahun 2045 ialah SDM, mulailah dengan manusianya terlebih dahulu, naamun apa yang bisa membentuk SDM yang bagus? Morallah yang memegang peranan penting, lalu apa yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan moral yang bagus? Pendidikanlah jawabannya. Pendidikan dimaksudkan untuk mendidik manusia agar tumbuh mempunyai akhlak atau moral yang baik, mengajarkan nilai kehidupan, dan mengajarkan budi pekerti, serta etika. Setelah itu, barulah keterampilan diajarkan yang di mana nantinya, keterampilan tersebut akan membuat siswa mampu menyokong hidupnya sendiri di masa depan.

Namun sekarang ini, pendidikan lebih berorientasi kepada bagaimana meningkatkan kecerdasan, prestasi, keterampilan, serta bagaimana caranya menghadapi persaingan. Pendidikan saat ini cenderung kehilangan misi utamanya untuk investasi karakter manusia. Pendidikan moral dan karakter bukan lagi merupakan faktor utama seorang anak menjalani pendidikan., buktinya banyak anak pintar namun tidak berakhlak, banyak kasus penghinaan, pelecehan, bahkan pembunuhan terhadap guru. Bahkan sebaliknya, banyak kasus yang pelakunya itu adalah guru. Kita sama-sama mengetahui, bahwa salah satu adab menuntut ilmu ialah menghormati guru, jika penghinaan, pelecehan dan pembunuhan terhadap guru masih bertebaran, bagaimana mungkin kita bisa mendapatkan ilmu beliau? Dan bagaimana mungkin seorang guru patut melecehkan muridnya. Soal pentingnya pendidikan moral, akhlak, adab dan etika, sangat penting untuk semua orang, terlebih lagi bagi anak-anak sekolah, hampir semua orang pro terhadap pendapat ini.

Berikutnya ialah rasa nasionalisme yang tinggi atau cinta tanah air, isu cinta tanah air pernah menjadi polemik antara Agus Salim dengan Soekarno sekitar thun 1928. Dalam sebuah rapat PNI. Soekarno pernah berpidato mengenai pentingnya berjuang untuk "tanah air" yang ia ibaratkan sebagai "ibu Indonesia." Menurut Soekarno, ibu Indonesia adalah tempat yang amat cantik dan baik, yang telah memberi kita makan dan minum serta menghasilkan kekayaan dan memenuhi kebutuhan. Soekarno menyimpulkan, "Maka tidak lebih dari wajibmu apabila kamu memperhambakan, membudakkan dirimu kepada ibumu Indonesia, menjadi putra yang meikhlaskan setiamu padanya." Menanggapi pidato Soekarno, Agus Salim kemudian menulis artikel yang diterbitkan Fadjar Asia pada 29 juli 1928 untuk menanggapi pidato dari Soekarno. Menurutnya, kecintaan terhadap tanah air adalah suatu kewajaran, sebagaimana seseorang mencintai ibu yang melahirkan dan membesarkannya. Namun, Agus Salim menekankan pentingnya menjaga niat, asas, dan tujuan perjuangan di jalan Allah dengan begitu akan mendapatkan ganjaran juga di akhirat kelak. Menurut Agus Salim, pergerakan yang bertumpu pada motivasi keduniaan tidak akann dapat menumbuhkan sifat-sifat keutamaan yang diperlukan untuk mencapai kesempurnaan.

Perjuangan harus ditujukan untuk hal yang lebih tinggi daripada dunia, yaitu kepada hak, keadilan, dan keutamaan berdasarkan ketetapan Allah agar tidak menyimpang karena dikuasai oleh hawa nafsu. Jadi, cinta terhadap tanah air itu memang bagus, namun janganlah berlebihan, sehingga terkesan lebih ke keduniaan, kita bisa menerapkan hal-hal sederhana untuk berlatih cinta tanah air, misalnya mencintai produk dalam negeri, mengurangi pemakaian produk impor dan meningkatkan ekspor. Itu mungkin terlihat sederhana akan tetapi, jika seandainya seluruh masyarakat memiliki rasa cinta terhadap produk dalam negeri, maka besar kemungkinan usaha-usaha dalam negeri pasti akan berkembang, tidak akan gulung tikar, karena tidak ada yang menyaingi, namun, tetap saja kita harus punya rasa mampu bersaing, karena tidak selamanya kita berada di zona nyaman, akan tiba waktunya kita akan keluar dari zona nyaman tersebut, untuk melakukan perubahan atau pun mencapai kemajuan. Intinya, mulailah dari dalam, sebelum kita melihat dunia luar.

inovatif, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) inovatif adalah bersifat memperkenalkan sesuatu yang baru; ber-sifat pembaruan (kreasi baru ). sebagai penerus bangsa, generasi muda haruslah bersifat inovatif. Mampu menghasilkan hal-hal baru yang wow, karena tidak mungkin dari tahun ke tahun, kebijakan-kebijakan dari setiap pemerintah itu sama, suatu saat nanti, generasi muda yang akan memimpin bangsa ini, maka sudah seharusnyalah mereka membuat sesuatu yang baru, untuk mewujudkan pemerintahan yang maju, tidak mungkin pemerintah yang berbeda akan memiliki kebijakan yang sama, meskipun ada, akan tetapi bedanya akan selalu nampak, tidak mungkin semuanya monoton, tetap tanpa perubahan, oleh karena itu generasi muda harus bersifat inovatif guna mewujudkan Indonesia emas di tahun 2045 dengan pemerintahan yag maju dengan kebijakan-kebijkan baru.

Berdaya saing tinggi, untuk bisa aktif ikut serta dalam persaingan dunia, diperlukan sebuah semangat berdaya saing yang tinggi, tidak dapat dipungkiri, perkembangan dunia dari tahun ke tahun semakin maju yang menuntut kita harus memiliki kemampuan yang minimal setara atau bisa melampaui negara negara lain. Untuk mewujudkan Indonesia emas 2045, unsur terpenting yang harus dipenuhi ialah SDM yang unggul. Oleh karena itu sebagai generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa di tahun 2045 haruslah dibentuk suatu kualitas SDM yang mumpuni, berkualitas, dan berdaya saing, serta unggul, terlebih lagi dalam hal sikap maupun karakter.

Dari semua itu, kita bisa simpulkan bahwa generasi emas terbentuk dari SDM yang unggul, SDM yang unggul berasal dari pendidikan karakter, budi pekerti serta etika yang tinggi, sehingga dapat menciptakan generasi yang bermoral tinggi, memiliki rasa nasionalisme, inovatif, serta berdaya saing tinggi yang nantinya akan mewujudkan indonesi emas 2045. Mewujudkan Indonesia emas dengan cita-cita, tujuan serta target tinggi tentulah bukan sesuatu yang mudah, semua itu membutuhkan usaha dan kerja keras yang dilandasi persatuan dan kesatuan dari seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya satu pihak saja. Oleh karena itu marilah kita tanamkan semangat Indonesia emas 2045 yang berlandaskan nilai religius, kebangsaan serta nilai kehidupan yang dihiasi dengan moral, etika dan budi pekerti tinggi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun