Mohon tunggu...
Sulaimah
Sulaimah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Nostalgia Pembullyan

14 Maret 2019   22:42 Diperbarui: 14 Maret 2019   23:21 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Assalamualaikum sahabat --sahabatiku yang cantik dan ganteng.......kali ini saya mau sharing niehhh tentang pengalaman pribadi ku.

Sebelumnya saya mau perkenalkan nama saya ima, waktu saya masih belajar di sekolah MTS tepatnya pada kelas VIIi saya pernah mengalami pembulian di kelas, loe kok bisa MTS mengalami pembulian, ya bisa saja karena ceritanya begini aku waktu kelas VII itu tidak sekelas sama teman-temanku di kelas VIII pada aktu kelas VII itu aku kelas B tapi pas waktu kelas VIII aku naik ke kelas A otomatis kan aku masih asing  dengan mereka sedangkan yang lain itu sudah pada akrab karena memang hanya aku pindahan dari kelas B gak tau kenapa aku kok bisa di pindah ke kelas A, aku awalnya gak terima dan sampai nangis mengadu ke kantor kenapa Cuma aku yang dipindah yang lainnya kok gak, aku merasa ingin berhenti sekolah karena aku tidak mau pindah kelas setelah guru-guru menasehati aku kenapa aku dipindah maka aku sadar mungkin ini sudah takdirku, berbulan aku di buly dan gak akrab dengan teman-teman kelas tapi lama kelamaan alahamdulillah semuanya sudah kayak berbanding terbalik aku sudah mulai akrab dengan mereka dan bahkan aku punya sahabat namanya itu adalah (QY,FTR,UKH) kita saling membantu sama lain dan aku mulai mengetahui sifat dari mereka.

Waktu MTS berlalu dilanjut waktu SMA pas SMA aku mengalami trauma, aku tidak berani atau sulit untu bergul tentu saja itu mempengaruhi proses belajarku sampai-samapi aku dipanggil oleh guruku karena pas UTS nilaiku jelek dan sampai-sampai aku dipanggil oleh guruku kenapa ima prestasinya kok menurun padahal waktu MTS kan bagus, guru saya mengetahui karena saya sekolh MTS dan MA itu di satu lembaga.

Dari kasus yang pernah saya alami, yang dibutuhkan oleh siswa disini adalah stakeholder sekolah, yaitu guru bimbingan dan konseling.
Yang dimaksud stakeholder disini adalah komponen yang dimiliki oleh sekolah/madrasah. Jadi lebih mudahnya stakeholder itu adalah seseorang yang berperan, seseorang yang berinvestasi dalam menjamin kesuksesan mutu pendidikan disuatu sekolah/madrasah. Bisa dibilang kalau stakeholder itu adalah seseorang yang memiliki perhtian yang lebih, memperhatikan semua pendidik. Tanpa adanya stakeholder sekolah/madrasah tidak akan berjalan dengan lancar, sebagaimana mestinya. Tanpa adanya kerja sama yang baik antara stakeholder dan guru BK, maka pelayanan bimbingan dan konseling terhadap siswa tidak akan berjalan dengan baik dan lancar. Dari sini kita dapat mngetahui bahwaa hubungan antara guru BK denga stakeholder itu bagaikan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Sekian sepenggal dari cerita saya............wassalam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun