Mohon tunggu...
Humaniora

Leonardo da Pisa Penemu Bilangan Fibonancci

21 November 2015   22:48 Diperbarui: 21 November 2015   22:48 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Orang Eropa menolak angka nol, padahal para pedagang membutuhkan angka nol sebagai batas antara untung dan rugi. Maka tampilah Leonardo da Pisa untuk memperkenalkan angka nol  ke orang-orang Eropa. Konsep yang digunakan oleh Leonardo da Pisa adalah bila diperoleh nilai negative indentik dengan kerugian. Sedangkan jika diperoleh nilai positif identik dengan keuntungan. Angka nol adalah batas antara nilai negative dan nilai positif. Itulah salah satu sumbangsih terbesar yang diberikan oleh Leonardo da Pisa ke Dunia.

Leonardo da Pisa yang lebih terkenal dengan nama Fibonacci di lahirkan di Pisa, negara Italia pada tahun 1175. Ia adalah anak dari keluarga Guilielmo Bonancci. Sebab itulah ia sering disebut Fibonancci, dari kata Filius Bonancci, yang artinya anak dari Bonancci. Guilielmo Bonancci adalah seorang konsul yang memakili Pisa. Sebagai seorang konsul Guilielmo sering berpergian ke berbagai negara. Fibonancci selalu mengikuti kemana ayahnya pergi bertugas.

Di Bugia, Afrika Utara ( sekarang Bejaia, Aljasair ), saat Fibonancci mengikuti ayahnya, ia mulai belajar tentang sistem bilangan Arab. Fibonancci tertarik belajar sistem bilangan Arab karena sistem ini lebih sederhana dan efisien jika dibandingkan dengan sistem bilangan Romawi. Karena ketertarikan dengan sistem bilangan Arab ia pergi kepenjuru daerah Mediterania untuk mencari matematikawan Arab yang terkenal saat itu.

Pada tahun 1202 pada saat usiannya 27 tahun Fibonancci menulis buku Liber Abaci atau Buku Perhitungan. Buku ini berisi tentang kepraktisan sistem bilangan Arab dengan cara menerapkannya ke dalam pembukuan dagang, konversi berbagai ukuran dan berat, perhitungan bunga, pertukaran uang dan berbagai  aplikasi lainnya. Sambutan kaum pelajar Eopa mengagumkan dan menghasilkan dampak yang penting bagi pemikiran Eropa, meskipun penggunaanya baru menyebar sekitar tiga abad berikutnya setelah ada mesin cetak.

Pada tahun 1225 menuliskan bukunya yang kedua yakni Liber Quadrotorum yang dipersembakan untuk Rajanya. Buku Quadrotorum berisi tentang kuadrat bilangan. Keistimewaan buiu Quadroturum yakni dalam buku itu tercantukm problem yang mampu mengusik “ akal sehat “ matmatikawan saat itu. Problem itu tentang kelinci beranak pinak. Pertanyaannya sederhana tapi dipelukan kejelian berfikir. “Berapa pasang kelinci yang akan beranak-pinak selama satu tahun. Diawali oleh sepasang kelinci, apabila setiap bulan sepasang anak kelinci menjadi produktif pada bulan kedua”. Dari problem inilah awal mula muncul deret bilangan Fibonancci.

Deret Bilangan Fibonancci yaitu : 0, 1, 1, 2, 3 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, 377, 610, 987 …tidak saja menjawab tentang masalah kelinci beranak pinak. Deret Bilangan Fibonancci juga mampu menjawab maslah alur bunga lily, pola dan jumlah mata nanas, jumlah kelopak dan alur spiral bunga jenis-jenis tertentu. Lewat deret Fibonancci juga dapat diketahui urutan atau alur yang akurat pada alam. Ukuran ruangan binatang berkulit lunak (moluska) yang berbentuk spiral, nautilus *; jumlah searah jarum jam atau berlawanan jarum jam ‘mata‘ nanas, jumlah kelopak bunga matahari dan ada 2 alur spiral (ke kanan 34 dan ke kiri 55) sesuai dengan deret Fibonacci

Setelah memberika yang terbaik bagi dunia Fibonancci wafat pada tahun 1250 pada usia 75 tahun, dengan meningggalkan warisan yang sangat berharga bagi dunia yakni Deret Bilangan Fibonancci.

 

Sumber wikipedia

Berdasarkan tulisan di atas dapat kita ambil hikmah antara lain :

  • 1 Ketertarikan akan suatu hal kalua benar-benar ditekuni akan melahirkan sesuatu hal yang akan bermanfaat pada dirinya sendiri, orang lain bahkan dunia.
  • 2 Seorang ahli/tokoh ilmu kebanyakan dimulai dari hal/masalah yang ada dilingkungannya dan dialaminya. Mereka mencoba mencari solusi atau jalan keluar atas masalah yang dialaminya dengan menerapkan/menciptakan cara yang dipelajarinya.

 

Tugas ETraining Pasca UKG PPPPTK Matematika

PETRUS SUSILO KRISTIYANTO

.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun