Mohon tunggu...
pungipung
pungipung Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Negeri Selebriti

.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Soto yang Wajib Dicoba di Medan

27 Agustus 2016   09:57 Diperbarui: 27 Agustus 2016   17:13 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih tentang soto. Kali ini kita bergeser ke tanah Deli dengan soto medannya yang tak kalah populer. Meski lebih dekat ke ranah Minang namun soto medan lebih identik dengan soto betawi. Bedanya, soto medan hanya bersantan tanpa ada yang bercampur susu atau margarin. Soto ini juga lebih kaya rempah utamanya jinten. Selebihnya hampir sama termasuk urusan komposisinya yang didominasi jeroan. Kalau sedang berada di Medan, wajiblah dicoba dua soto terkenal di kota ini.

Soto Sinar Pagi

Soto favorit pertama saya. Lokasinya di rumah makan Sinar Pagi, Jl. Sei Deli No. 2 Medan, tak jauh dari Simpang Jalan Gatot Subroto. Mudah dijangkau karena tepat berada di samping jalan utama. Tanpa banyak puja-puji, cukuplah keramaian pengunjung menjadi bukti kemasyhuran warung ini.

Ya warung ini memang tak pernah sepi pengunjung. Mulai dari buka sejak pagi waktu jam sarapan, pengunjung sudah datang mengular. Tak sampai sore, rumah makan SInar Pagi sudah pasti tutup karena sold out. Jadi baiknya datanglah ke sini sebelum jam makan siang agar stok menu masih utuh.

Pengunjung bisa langsung memesan saat tiba di pintu masuk. Soto daging, paru, jeroan, atau campur. Tinggal sesuaikan saja dengan tingkat risiko kolesterol yang Anda sanggupi. Tanpa banyak menunggu, pesanan akan segera mampir ke meja Anda.

Tampilan soto hadir amat sederhana dengan perabot saji seadanya. Terkesan kurang classy, padahal namanya sudah melambung ke seantero negeri. Namun, jangan remehkan dulu wajah kampungan soto ini. Di balik kesederhanaan itu tersimpan kenikmatan nan haikiki. Ia masih tersembunyi di balik kuah santan berselimut warna janur kuning yang menyiratkan keteduhan.

Keteduhan yang serupa pancaran wajah Dian Sastro, teduh menenangkan, bukan teduh menyimpan keruwetan hidup seperti dialami Dian Pelangi yang sedang diterpa isu KDRT.

Ciciplah dulu kuah soto yang tersaji. Gurihnya langsung menggigit lidah. Rasa santannya menempel di langit-langit mulut dengan takaran yang tak berlebih. Rempahnya mengulum sensasi rasa yang tak pernah Anda dapatkan dari soto-soto di daerah lainnya. Ada sedikit cita rasa manis yang melebur bersama ketiganya.

Tambahan sambal cocok buat anda penikmat pedas. Sambal sinar pagi lumayan menyengat, khas sambal-sambal medan yang kadar pedasnya sungguh di atas rata-rata nasional.

Dengan kuah sedahsyat itu, isi soto tentu akan hanyut dalam kelezatan yang seragam. Entah itu daging, jeroan, atau kombinasinya. Dan betul, Anda tak akan peduli lagi dengan daging atau parukah yang sedang dimakan, semuanya akan terasa pas di lidah. Semuanya menari indah dalam panggung rasa di rongga mulut Anda.

Super sekali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun